BeritakanID.com - Aksi demonstrasi besar-besaran akan dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 11 April mendatang. Mereka menuntut pernyataan tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menolak jabatan 3 periode atau perpanjangan masa jabatannya.
Sebelumnya mahasiswa telah melakukan aksi, Jumat (1/4) lalu, di Ring I Istana Negara. Para mahasiswa itu memberi batas waktu kepada Presiden Jokowi untuk tampil memberikan pernyataan tegas menolak 3 periode atau perpanjang masa jabatan.
Oleh pegiat media sosial, Helmi Felis, aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa itu diyakininya akan menurunkan Presiden Jokowi.
"Kalo tanggal 11 #GoodByeJokowi berarti tanggal 12 kita punya pemimpin baru? Uuuugggghhh senangnya #GoodByeJokowi," cuit Helmi Felis seperti yang dikutip, Rabu (6/4).
Helmi Felis menilai, bukan saja Jokowi, tetapi juga wakilnya, Maruf Amin akan lengser jika aksi mahasiswa besar-besaran nanti. Tetapi jika tidak, maka terganti semua pada waktunya.
Dia berujar bahwa rakyat saat ini juga ingin rezim berganti.
"Akan sangat dinamis, ya aturannya seperti itu, tapi secara politik bisa berganti semuanya. Kalaupun iya mungkin tidak akan lama, rakyat menginginkan rezim ini diganti juga #GoodByeJokowi," tuturnya.
Adapun Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan melakukan aksi serentak menuntut jawaban pemerintah terkait beberapa tuntutan.
BEM SI ini secara terbuka mengajak seluruh BEM dari kampus se-Indonesia untuk melakukan aksi kolektif pada 11 April mendatang.
Mahasiswa kini tengah berkonsolidasi untuk melancarkan aksi massal lanjutan sembari terus mendesak Jokowi untuk membuat pernyataan terbuka menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Adapun jawaban presiden terkait 3 periode dan penundaan pemilu dianggap tidak tegas. Sebab Jokowi hanya menyebut taat konstitusi. Presiden tidak tegas dan lugas menyebut menolak jabatan 3 periode atau perpanjang masa jabatan.
Sumber: radartegal