BeritakanID.com - Kehidupan Anies Baswedan saat menjadi mahasiswa UGM Yogyakarta penuh kegiatan. Selain sebagai aktivis kampus yang kerap turun aksi ke jalan menentang kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat, Anies juga aktif dalam kegiatan kelompok studi yang didirikannya.
Banyak teman mahasiswa saat itu mengaku heran dengan energi yang dimiliki Anies Baswedan. “Aktif di organisasi, pernah jadi Ketua Senat Mahasiswa UGM, aktif demonstrasi, aktif pula dalam kegiatan kelompok studi. Apa nggak capek ya kesehariannya,” kenang salah satu teman Anies saat kuliah, Wahyu Yuliatin kepada KBA News di Yogyakarta, Selasa, 5 Juli 2022.
Menurut dia, ada beberapa kelompok studi yang diikuti Anies Baswedan. Salah satunya kelompok studi yang didirikannya, yang biasa berdiskusi di Taman Yuwono Sosromenduran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta.
Taman Yuwono merupakan kediaman kakek Anies, Abdurrahman Baswedan. Anies semasa kecil berdomisili di tempat yang kini menjadi cagar budaya, yaitu Taman Yuwono Heritage Malioboro Yogyakarta.
Yulie, sapaan akrab Wahyu Yuliatin, menuturkan di kelompok studi Taman Yuwono ini anggotanya banyak. Mereka tidak hanya dari kalangan mahasiswa UGM saja, namun dari kampus lain seperti Universitas Islam Indonesia, UIN Sunan Kalijaga (dulu: IAIN Yogyakarta), Universitas Sanata Darma (USD), Universitas Atma Jaya dan lainnya.
Menurut dia, hal yang perlu digarisbawahi dari kelompok studi ini menjadi bukti bahwa Anies Baswedan dalam berteman tidak ekslusif, tidak hanya berteman dengan orang dari latar belakang yang sama.
“Mas Anies ini sosok nasionalis ya, dengan siapa pun berteman meski beda kepercayaan, karena ada mahasiswa dari USD maupun Atma Jaya dalam kelompok studi ini,” terangnya.
Yulie mengaku tidak ikut dalam kelompok studi ini karena semua anggota pria. “Sebenarnya ingin ikut tapi sungkan, karena semuanya laki-laki, tapi saya sering ikut saat main di Taman Yuwono. Ikut tapi bukan anggota,” ungkapnya.
Menurut Yulie, kelompok studi ini menjadi media dalam mengasah pemikiran, beradu gagasan yang argumentatif, berpikir kritis, dan lainnya. “Kadang diskusinya seru, saling adu argumen. Mungkin ini salah satu penyampaian Mas Anies lebih mudah dicerna dan dipahami. Intinya retorikanya bagus,” tuturnya.
Sumber: kbanews
