BeritakanID.com - Hasil temuan lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) terkait survei opini publik peta politik terkini Pilpres 2024 dirilis pada Selasa, 12 Juli 2022, menyebutkan beragam motif memilih calon presiden. Mulai dari motif psikologis, rasional hingga sosiologis.
Berdasar hasil survei PPI yang dterima KBA News dari lembaga survei tersebut, diketahui alasan memilih Anies Baswedan menjadi Presiden RI didominasi oleh tiga hal. Kinerjanya terbukti, kepemimpinannya yang baik, dan dinilai cerdas.
“Anies Baswedan dipilih karena kinerja dan kepemimpinannya dianggap baik di Jakarta, dan cerdas,” demikian laporan rilis hasil survei PPI.
Berikut ini motif memilih Anies Baswedan menjadi Presiden RI. Kinerja terbukti (30 persen), kepemimpinannya baik (12,7), pintar dan cerdas (10,1), bisa memimpin Indonesia (6,7), suka figurnya (4,9), merakyat (4,1), bijaksana (3,7), sudah dikenal calonnya (3,7), religius (2,6), berwibawa (2,2).
Selain itu, tegas, masih muda, bertanggung jawab dalam tugas, membantu orang kecil, programnya bagus, ramah, berpengalaman, sering muncul di media, cocok jadi presiden, sesuai hati nurani, cepat tanggap, peduli rakyat, baik orangnya, JIS dan Formula E, menepati janji, partai-pendukung bagus, dan ada juga motif memilih Anies karena dinilai sosok yang berani.
Lebih lanjut, hasil temuan lembaga survei yang dinakhodai Adi Prayitno ini, menyebutkan secara umum masyarakat Indonesia masih memilih Presiden karena alasan yang bersifat emosional atau psikologis (52,57 persen) dibandingkan alasan yang bersifat rasional (30,1 persen) dan sosiologis (2,2 persen).
![]() |
Info grafis motif memilih Anies Baswedan Presiden 2024. (Lembaga survei PPI) |
Itu artinya, bagi masyarakat, citra, imej dan ketokohan seorang calon presiden relatif lebih penting. Jadi membangun dan menjaga citra baik di mata masyarakat harus menjadi prioritas utama. Baru kemudian bicara kapasitas dan kapabilitas.
Faktor emosional atau citra paling penting bagi masyarakat adalah berani, disiplin, dan tegas (9,7 persen), merakyat (9,0 persen) dan baik (8,4 persen).
Kemudian faktor rasional yang mendominasi motif memilih presiden adalah kinerja terbukti (16,9 persen) dan mampu memimpin (7,2 persen).
Ini berarti walau faktor citra mendominasi pilihan publik, namun rekam jejak kepemimpinan calon presiden juga menjadi salah satu perhatian pemilih.
Sementara itu faktor sosiologis seperti agama, suku dan kedaerahan nampak tidak berpengaruh besar pada pilihan masyarakat.
Dari hasil temuan survei PPI dalam konteks basis elektabilitas, juga menyebutkan Anies perlu menguatkan basis dukungannya di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY, pemilih pendidikan rendah, pemilih pedesaan, dan pemilih tidak bermedsos.
Adapun survei PPI diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 10.000 data target yang dipilih secara random dari kerangka sampel. Sampel terpilih sebanyak 1.200 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh enumerator terlatih sebagai akibat dari kondisi kasus Covid-19 yang mulai meningkat di beberapa daerah. Pengambilan data dilakukan pada 15-29 Juni 2022.
Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.
Sumber: kbanews