BeritakanID.com - Lembaga survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menemukan bahwa elektabilitas Partai NasDem anjok setelah menetapkan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Partai NasDem santai menanggapinya.
“Enggak apa-apa,” ujar Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai NasDem, Achmad Effendy Choirie, kepada KBA News, Selasa, 9 Agustus 2022.
Mantan anggota Komisi I DPR ini menjelaskan semua hasil survei dari lembaga apapun akan mereka jadikan sebagai masukan yang penting dan berharga.
“Dengan begitu, maka semua pengurus dan kader bekerja lebih cerdas, lebih serius, dengan strategi yang handal dan berlapis. Selain itu juga perlu pengorbanan yang lebih besar,” ucapnya.
Namun yang pasti, sambung tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang akrab disapa Gus Choi ini, pihaknya Partai NasDem yakin akan tetap bertahan. Bahkan Partai NasDem akan bisa melejit pada Pemilu 2019 mendatang dari sebelumnya hanya menduduki peringkat kelima.
Baca Juga
- Viral Gus Miftah Berkata Kasar ke Penjual Es Teh saat Pengajian, Padahal "Digaji Rakyat" Rp18 Juta per Bulan
- Aipda Robig Tembak Siswa SMK, Kronologi Versi Kapolres dan Propam Berbeda di RDP dengan Komisi III DPR
- Ketahuan Bohong, Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMK Bukan karena Tawuran tapi Kesal Dipepet
“Kami semua jajaran pengurus dan kader tetap yakin dan optimis, bahwa Nasdem akan tetap survive. Bahkan insya Allah bisa masuk 2 atau 3 besar,” tandasnya.
Diberitakan KBA News sebelumnya, elektabilitas NasDem disebut menurun akibat mendukung Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden. Hal itu hasil survei yang dilakukan lembaga Center for Political Communication Studies atau CPCS.
Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta mengatakan, elektabilitas NasDem turun menjadi 2,1 persen dalam survei terbaru yang mereka lakukan pada 22-27 Juli 2022. Pada survei April 2022, NasDem disebut memiliki elektabilitas mencapai 4,0 persen.
“Keputusan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden membuat NasDem ditinggal oleh sebagian pemilih nasionalis,” ujarnya.
Sumber: kba