Tak Ada Kamus Intoleran dalam Diri Anies Baswedan

Tak Ada Kamus Intoleran dalam Diri Anies Baswedan

BeritakanID.com - Isu poltik identitas diprediksi akan semakin menguat pada gelaran Pemilu 2024. Saat ini pun serangan demi seragan sudah dilancarkan, khususnya kepada Anies Baswedan yang memiliki elektablitas tinggi dibanding tokoh lainnya. Serangan yang kerap muncul dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta ini adalah intoleransi.

Seorang teman Anies Baswedan semasa kuliah di UGM Yogyakarta, Dandung Sri Harminto mengaku heran dengan citra negatif yang kerap dialamatkan kepada cucu Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan ini. “Sepanjang yang saya ketahui, tidak ada kamus intoleran pada diri Anies Baswedan,” katanya kepada KBA News di Yogyakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.

Dandung mengenal Anies Baswedan sejak remaja termasuk dalam kehidupan keluarganya. Dalam didikan keluarganya, kehidupan keseharian Anies Baswedan seperti layaknya Muslim pada umumnya. “Kakeknya seorang nasionalis. Orang tuanya sangat welcome saat kita datang ke rumah Anies,” ujarnya.

Selain itu, histori pendidikan formal Anies Baswedan juga pada umumnya. Bahkan selalu di sekolah milik pemerintah. “Dulu historisnya Anies dari SMPN 5, SMAN 2, dan UGM. Kita juga tahu, Anies kuliah di Amerika Serikat, sebuah negara yang sangat liberal. Artinya di sepanjang di pendidikan formal, tidak ada bekal edukasi yang mengarah pada praktIk intoleransi,” tegasnya.

Contoh lagi, saat Anies Baswedan menjadi Ketua Senat UGM Yogyakarta. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu justru mendukung Ketua BEM dari mahasiswa yang berlatar belakang Nasrani dan Tionghoa. “Jadi di mana intoleransinya itu,” ujar Dandung dengan nada heran.
Dia menegaskan, Anies Baswedan sosok yang pluralis dan menghargai perbedaan. Sejak remaja hingga saat ini sikap itu masih tertanam dalam diri Anies Baswedan. Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta pun, tidak ada kebijakan yang bernuansa intoleran.

Pria asal Blora yang kini menetap di Jakarta ini mencontohkan, perihal renovasi Gereja Immanuel di Jakarta. Izin renovasi tersebut sudah bertahun-tahun tidak keluar.

“Baru di zamannya Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, izin itu bisa dikeluarkan. Jadi, kalau Anies Baswedan itu intoleran nggak mungkin mengeluarkan izin. Itu logika sederhanya,” ungkap Dandung.

Ia mengakui selama ini Anies lebih banyak diam saat diserang oleh pihak yang membencinya. “Sejak dulu Anies itu tidak mudah emosi. Dicaci dan ditekan, Anies meresponsnya dengan santun dan senyum. Namun dia lebih banyak menunjukkan tindakan konkret dari pada kata-kata,” tuturnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP