Wujud Kota Cerdas, Jakarta Dikepung Wifi Gratis

Wujud Kota Cerdas, Jakarta Dikepung Wifi Gratis

BeritakanID.com - Jangan panik jika kehabisan kuota internet di Jakarta. Saat ini hamoir seluruh wilayah telah dilayani wifi gratis dari Jakwifi. Hal itu merupakan amanat Gubernur Anies Baswedan melalui Instruksi Gubernur Nomor 28 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Transformasi Digital di DKI Jakarta.

Selain memperbanyak spot wifi gratis, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta juga terus memperkaya fitur-fitur di dalam super-apps JAKI.

Dalam Ingub 28/2021 terdapat 6 strategi dalam percepatan pelaksanaan transformasi digital dan pengembangan Jakarta sebagai Kota Cerdas.

Pertama, penguatan tata kelola pemerintahan dalam pelaksanaan transformasi digital. Kedua, peningkatan tata kelola Sumber Daya Manusia dan kompetensi Aparatur Sipil Negara untuk percepatan transformasi digital.

Ketiga, melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menyusun arah pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi Provinsi DKI Jakarta serta mewujudkan ekosistem yang kolaboratif.
Keempat, memperluas akses internet untuk warga dan melaksanakan optimalisasi pengadaan infrastruktur untuk percepatan pelaksanaan transformasi digital dalam bentuk JakWifi.

Kelima, percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Dan keenam, mengoptimalkan pelayanan publik secara digital melalui Platform Jakarta Kini (JAKI) sebagai pusat informasi layanan satu pintu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Untuk perluasan akses internet, tahun ini jumlah titik JakWifi telah mencapai 9.250 titik, meningkat dari tahun sebelumnya: 8.742 titik. Jumlah tersebut akan terus ditambah sesuai kebutuhan.
Adapun perluasan titik JakWifi telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2021.

Ada sejumlah kriteria agar sebuah lokasi mendapat pemasangan JakWifi, antara lain: Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), taman dan hutan kota, rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dikelola Pemprov DKI, dan sekolah negeri yang dikelola Pemprov DKI.

“Kami terus berupaya menambah titik lokasi JakWifi sesuai dengan titik lokasi yang menjadi prioritas, sebagaimana tertuang dalam Pergub 82 tahun 2021,” ujar Kepala Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania.

Diskominfotik juga berupaya memastikan koneksi internet di ribuan titik JakWifi tidak mengalami kendala. Atika mengatakan, pihaknya memiliki sistem yang dapat memantau seluruh titik tersebut.
“JakWifi di-monitoring menggunakan dashboard yang realtime, sehingga jika terjadi gangguan dapat segera dilaporkan ke provider untuk dapat ditangani kendalanya. Selain itu, JakWifi mempunyai hotline aduan yang dapat dihubungi 24 jam,” ujarnya.

Setiap orang yang ingin memanfaatkan layanan JakWifi dapat mencari titik akses gratis melalui aplikasi JAKI. Aplikasi ini memang diciptakan sebagai pusat informasi dan layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Jakarta. Sejumlah fitur yang sangat bermanfaat antara lain JakLapor sebagai kanal pengaduan resmi Pemprov DKI Jakarta berbasis geo-tagging, kemudian JakWarta yang menjadi pusat informasi resmi dan terkini dari Pemprov DKI Jakarta.

Ada pula JakPangan yang menyediakan informasi harga pangan terkini di seluruh Pasar Jaya di Jakarta, JakSurvei untuk menilai kinerja dan layanan yang diberikan oleh Pemprov DKI, JakRespons untuk melihat daftar permasalahan yang sedang ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta.

Kemudian JakPantau untuk mengetahui lokasi titik banjir dan tinggi muka air di berbagai aliran sungai di Jakarta, dan banyak lagi.

Dengan berbagai fitur yang memberi kemudahan kepada warga, JAKI meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. Pada 2020, JAKI meraih juara pertama idenTIK (Indonesia Entrepreneur Teknologi Informasi Komunikasi) dalam kategori Sektor Publik yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sedangkan pada 2021, JAKI mendapat medali emas dalam kategori Public Sector di ajang AICTA (ASEAN ICT Awards) serta The Best Future Innovation dalam IDC Asia Pacific Smart City Awards.
Nyatanya, prestasi tersebut tidak menjadikan JAKI berhenti berinovasi dan terus mengembangkan fitur-fitur baru. Misalnya JakTransport yang berguna untuk melihat rute mode transportasi publik.

“JAKI juga terus melakukan improvisasi fitur Digital ID dengan target seluruh layanan Pemprov DKI Jakarta akan seamless dan pengguna tidak perlu mendaftar/masuk berkali-kali untuk setiap layanan. JAKI pun sedang sedang pengembangan gamifikasi. Harapannya, gamifikasi ini dapat menambah semangat warga dalam menggunakan aplikasi JAKI untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Atika.

Penerimaan warga terhadap JAKI, lanjut Atika, sejauh ini juga cukup bagus. Terlebih ketika program vaksinasi Covid-19 sedang digencarkan untuk mengatasi pandemi. Ratusan ribu warga mendaftar melalui JAKI untuk mendapatkan vaksinasi. Aga juga yang menyampaikan apresiasi mereka melalui media sosial, misalnya Twitter.

Berdasarkan survei yang digelar Jakarta Smart City (JSC), dari 1.821 responden, 72.8 persen di antaranya menganggap JAKI membantu kehidupan sehari-hari. Sementara itu, pengunduh JAKI hingga 31 Juli silam tercatat sebanyak 2.813.234 orang, dengan rata-rata pengguna harian sebesar 300 ribu.

Sumber: metasatu

TUTUP
TUTUP