BeritakanID.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan Jakarta International Stadium (JIS) sudah memenuhi standar Federation Internationale de Football Association (FIFA). Hal tersebut ditegaskan Jakpro sebagai respons atas anggapan miring pihak PSSI yang mengklaim infrastruktur JIS belum layak untuk menggelar pertandingan berlabel FIFA.
Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo mengatakan, melalui amanah yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakpro telah menyelesaikan pembangunan stadion kelas dunia berstandar FIFA. Hal itu tertuang dalam Pergub Nomor 14 Tahun 2019.
Arry menjelaskan bahwa JIS dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion-stadion sepak bola modem di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspurs Stadium di London serta perancangan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.
“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan,” kata Ary melalui pesan tertulis diterima KBA News di Jakarta, Sabtu, 10 September 2022.
Ary menegaskan, JIS sudah memenuhi kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan stadion sepak bola standar FIFA seperti;
1) Mulai dari tahap pra-konstruksi atau tahap perencanaan termasuk penentuan lokasi stadion yang strategis dan mudah untuk dijangkau publik.
2) Unsur safety dan security seperti struktur bangunan, sistem pencegahan kebakaran dan sistem pengamanan, tersedianya control room, ruang medis pemain dan publik.
3) Orientasi dan parkir, JIS memiliki area parkir di dalam maupun luar stadion. Area parkir kendaraan maupun bus, serta area parkir khusus VIP/VVIP yang terpisah dari area publik.
4) Playing area meliputi ukuran lapangan, pemilihan jenis rumput alami/sintetis dan sistem, drainasenya, penempatan bangku pemain, LED Perimeter/advertising board, aksesibilitas lapangan dalam kondisi darurat, signage area, penanda akses, penanda jalur evakuasi yang tersebar di seluruh area stadion, serta penanda kondisi darurat.
5) Player dan match official seperti, ruang ganti pemain yang dilengkapi dengan toilet dan shower area. JIS memiliki empat buah ruang ganti pemain yang memiliki jalur akses khusus keluar/masuk pemain, ruang pelatih, ruang massage, dua buah ruang pemanasan indoor (warming up room), ruang control doping, ruang ball girl/ball boy.
6) JIS juga telah sesuai standar FIFA untuk pemenuhan fasilitas penonton mulai dari standar kenyamanan penonton yang sangat diperhatikan. JIS juga menyediakan fasilitas untuk disabilitas seperti jalur akses, area penonton, parkir, lift dan toilet khusus difabel. Selain itu, sistem tiketing dan akses elektronik tersedia di setiap gerbang untuk menunjang digitalisasi sistem tiketnya.
7) Hospitality seperti fasilitas untuk tamu-tamu penting baik VIP maupun VVIP seperti corporate box, royal lounge, meeting room, dan akses lobby dan drop off khusus VIP/VVIP.
8) Fasilitas media seperti ruangan press conference, media room, mixed zone, tribun khusus media, infrastruktur broadcasting.
9) Lighting dan power supply seperti supply power khusus yang diperuntukkan untuk kebutuhan energi di JIS dan kawasan, standar lighting lapangan utama untuk mendukung kebutuhan broadcasting standar internasional 2.400 lux.
10) Communication dan additional area yang termasuk penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai.
Kemudian Arry melanjutkan, peraturan FIFA terkini, yaitu desain stadion modern perlu memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan. Salah satunya stadion direkomendasikan agar terintegrasi dengan sarana transportasi publik.
“Itu sebabnya, fasilitas parkir di JIS daya tampungnya terbatas agar penonton atau supporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan untuk menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi. Saat ini JIS, sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT),” jelasnya.
Selanjutnya akan terintegrasi juga dengan Commuter Line dan LRT Jakarta. Untuk mendukung hal tersebut. JIS hanya menyiapkan 1,200 kantong parkir untuk bus dan kendaraan pribadi.
Ia menuturkan, stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan. Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik. Stadion di Eropa pun demikian, Santiago Bamabeu pasca direnovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantong parkir bus dan kendraan pribadi.
“Bahkan stadion bersejarah di pusat Eropa, yakni Wembley di London menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia,” ungkapnya.
Dengan demikian, stadion berstandar FIFA dilihat berdasarkan kelengkapan fasilitas, infrastruktur serta memenuhi rekomendasi teknis dan persyaratannya hingga penyediaan fasilitas hospitality.
Artinya, dari aspek perencanaan dan pembangunan, JIS sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA namun sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah.
“Semisal apakah akan digunakan untuk menyelenggarakan Piala Asia atau Piala Dunia, maka assessment atau sertifikasi dilakukan secara terpisah mengikuti standar dari masing-masing pertandingan,” tuturnya.
Sebelumnya, pernyataan ini muncul setelah PSSI mengungkap alasan tidak menggelar FIFA Match Day Indonesia vs Curacao di JIS. Pihak PSSI mengklaim infrastruktur JIS belum layak untuk menggelar pertandingan berlabel FIFA.
Sumber: kba
