Pengamat: Pelaporan ke Bawaslu Upaya Menjatuhkan Anies

Pengamat: Pelaporan ke Bawaslu Upaya Menjatuhkan Anies

BeritakanID.com - Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI terkait temuan koran KBA News di Kota Malang, Jawa Timur. Temuan koran itu dianggap sebagai kampanye terselubung dan menyalahi aturan.

Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, laporan terkait peredaran koran KBA News di Kota Malang tidak bisa dijadikan dasar sebagai kampanye terselubung.

Selain itu, Anies Baswedan yang digadang bakal menjadi calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024 tidak bisa dilaporkan karena tidak sesuai dengan undang-undang.

“Undang-undangnya tidak ada, kalau begitu mau dilaporkan yang bagi-bagi kaos juga dilaporkan,” kata Ujang saat dihubungi KBA News di Jakarta, Rabu 28 September 2022.

Dosen Universitas Al-Azhar itu menjelaskan, lapor melaporkan kandidat capres yang memiliki prestasi akan terus terjadi jelang tahun politik 2024. Tetapi, ia menilai upaya semacam itu tidak baik bagi perkembangan demokrasi di tanah air.

“Kita lihat ini sudah panas walaupun belum waktu kampanye tapi sudah masuk tahun politik, meski dilaporkan kelihatannya tidak ada pelanggaran karena bukan di massa kampanye,” ungkapnya.
Menurut Ujang, penyebaran koran yang berisikan tentang prestasi Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta belum tentu disebarkan oleh pihak Anies. Tradisi lawas untuk saling menjegal sejatinya pun tidak dapat dibenarkan.

“Ini tujuannya karena sudah momen tahun politik untuk saling menjatuhkan,” ujarnya.

Ujang menuturkan, Anies menjadi lawan politik yang diperhitungkan karena berdasarkan survei politik elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu selalu berada di tiga besar kandidat potensial capres 2024. Upaya menjatuhkan juga pernah dilayangkan ke Anies ketika datang dukungan dari eks narapidana teroris dan eks HTI.

“Ini sama seperti halnya pertemuan di Bidakara lalu, padahal mereka bukan orang Anies, itu kan diciptakan agar untuk menjelekkan Anies. Yang menciptakan adalah kelompok lawan politik Anies,” tandasnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP