BeritakanID.com - Kontentasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang akan diwarnai oleh pemilik suara generasi muda. Kaum muda akan terlibat di dalamnya untuk turut mengambil peran dalam menjaga dinamika Pemilu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) seperti Anies dan AHY memiliki peluang dilirik kaula muda dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 sekitar 53,6 persen. Angka ini lebih tinggi dari pada tahun 2019 sebesar 35 sampai 40 persen.
“Tahun 2024 nanti sekitar 50 persen lebih itu pemilih muda, dan AHY masuk dalam kategori anak-anak muda dan kans untuk memenangkan pilpres terbuka,” kata Ujang saat dihubungi KBA News di Jakarta, Kamis 22 September 2022.
Menurut Ujang, baik pemilu dan pilpres berpotensi dihadapkan dengan titik rawan, baik berupa politik sara, politik uang dan penyalahgunaan anggaran, pelanggaran netralitas ASN, TNI/Polri, dan Kepala Desa, data dan pemutakhiran data pemilih, kerumitan pemungutan, maupun hoax atau berita bohong.
Guna mencegah persoalan itu, kaum muda yang masuk sebagai pemilih dengan jumlah besar dan berasal dari kalangan yang melek teknologi memiliki peran yang sangat strategis. Kaum muda perlu terlibat dalam menyukseskan pemilu dengan terjun langsung dalam momen krusial.
Ujang menuturkan, jelang momen pencalonan kaum muda dapat mengambil peran dalam proses kandidasi calon peserta pemilu dan pemilihan. Kemudian pada momen kampanye nantinya kaum muda pun dapat ikut serta akti melaporkan mana kala terjadi politik uang dan politisasi SARA melalui media sosial maupun mendorong para kandidat menawarkan visi, misi, dan program kerja yang perspektif anak muda.
“Banyak pemilih pemula membuka peluang sosok muda akan dipilih generasi muda sebagai pemilih pemula,” tuturnya.
Sumber: kba
