BeritakanID.com - Pengamat Politik Rocky Gerung mengharapkan kelegowoan dan keikhlasan dari Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto untuk memberikan kesempatan kepada kader muda menjadi calon Presiden 2024. Cukup banyak kader yang mampu menjadi capres, dua di antara kader muda itu adalah Anies Baswdan dan Sandiaga Uno.
“Pak Prabowo cukuplah menjadi king maker. Kita mengharapkan dia sudah saatnya memberikan kesempatan kepada yang muda-muda maju sebagai pemimpin, walaupun pada 12 Agustus lalu, mendapat mandat dari Rapimnas Gerindra untuk kembali menjadi capres,” kata Rocky dalam podcast bersama Hersubeno Arif dari FNN.
Video yang ditayangkan dua hari lalu itu sudah ditonton oleh 80.000 orang, disukai oleh 1.900 orang dan dikomentari oleh 508 orang. Sebagian besar komentar mendukung saran Rocky tersebut.
Diingatkan oleh Rocky, Anies dan Sandi adalah dua orang kader muda yang cemerlang. Pada 2017, Gerindra mencalonkan Anies dan Sandi di Pilkada Jakarta dan menang mengalahkan Ahok. Saatnya sekarang mereka diberikan kepercayaan untuk menjadi capres. “Makanya kita harap Pak Probowo lebih bijaksana. Sudah saatnya memberikan kesempatan kepada orang lain,” kata Rocky.
Dengan menjadi king maker posisi Prabowo akan menjadi terhormat dan partai tidak hanya besar kalau cuma mencalonkan ketua umumnya menjadi capres. Apalagi semua orang tahu, dia sudah tiga kali mencalonkan diri dan semuanya gagal.
Prabowo mestinya sadar bahwa calon yang akan dilawannya adalah generasi yang ada di bawahnya. Berarti sudah terjadi regenerasi di elite politik Indonesia. Karena itu, wajar Jusuf Kalla dan Surya Paloh meminta agar Prabowo tidak maju lagi.
Sikap antipati
Sayangnya, sikap antipatasi elite partai muncul menyerang Sandi, seperti yang ditunjukan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Sufmi Dasco Ahmad yang meminta Sandi keluar kalau mau menjadi capres. Sandi pun memberi sinyal bahwa dia mendekat ke PPP. Dia sudah beremu dengan Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa dan menyatakan bahwa mereka masih keluarga, karena sama-sama dari Gorontalo. Suharso, kata Sandi, masih terhitung pamannya.
Menurut Rocky, Sandi sekarang terlihat lebih cerdas dan taktis. Pada 2019, dia mengeluarkan dana yang sangat besar untuk menjalankan roda kampanye Pilpres. Dia pun hampir bangrut. Sebagai pengusaha yang hitung-hitungan dana yang rinci, Sandi tentu berpikir, tidak enak cuma jadi wakil tetapi duit habis. ”Kenapa tidak sekarang dia langsung berusaha menjadi Capres,” lanjut Rocky kemudian disertai tertawa.
Dalam Musyawarah Rakyat Jawab Barat yang diselenggarakan relawan Jokowi akhr Agustus lalu, nama Sandi menempati urutan kedua setelah Jokowi. Itu artinya, jika Jokowi terhalang oleh ketentuan UUD 1945 tidak boleh mencalonkan diri lagi, maka Sandi berpeluang menjadi tokoh yang diperhitungan sebagai capres.
“Karena itu, kita harapkan Prabowo legowo. Berilah kesempatan pada kader muda, yaitu Anies atau Sandi. Anies sudah teruji dengan elektabilitas yang selalu di dalam tiga besar. Sedangkan Sandi teruji sebagai oenguasaha yang tajir,” tutur Rocky Gerung.
Sumber: kba