BeritakanID.com - Mantan Menteri Kordinator Bidang Maritim Rizal Ramli punya pandangan lain terkait brutalnya penanganan aparat Kepolisian pada tragedi Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022).
"Polisi Indonesia telah dilatih oleh polisi China dalam beberapa tahun terakhir, tidak heran tidak menghormati hak asasi manusia," ujar Rizal Ramli dikutip dari unggahan twitternya, @RamliRizal (4/10/2022).
Tegas, pria kelahiran Padang itu meminta agar Indonesia menghentikan pelatihan dan kerjasama dengan China terkait pelatihan.
"Saatnya menghentikan pelatihan & kerjasama polisi dengan polisi China!!," tegasnya.
Sebelumnya, Rizal menuturkan, tragedi itu mengungkap masalah sistemik yang dihadapi polisi, banyak di antaranya kurang terlatih dalam pengendalian massa dan sangat militeristik.
"Mereka tidak pernah harus menjawab kesalahan langkah. Gagalnya reformasi kepolisian di Indonesia,” pungkasnya.
Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar ketika sejumlah flare, termasuk benda-benda lain, mulai dilemparkan oleh suporter. Petugas keamanan gabungan dari Polri dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut hingga akhirnya menggunakan gas air mata.
Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan itu sebanyak 125 orang. Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka pada peristiwa itu.
Sumber: fajar
