BeritakanID.com - Hiswana Migas Bogor angkat bicara soal kerap panjangnya antrean pembelian Pertalite di SPBU Kota Bogor, fenomena ini terpantau sejak pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September 2022 lalu.
Ketua DPC Hiswana Migas Kota Bogor, Cecep Fajar menanggapi antrean di SPBU Kota Bogor tersebut dan mengaku akan melakukan pembenahan.
“Mungkin nanti dari pengelola SPBU di Kota Bogor akan menambah flow untuk antriannya,” ungkap Cecep kepada wartawan pada Kamis 27 Oktober 2022 pagi.
Cecep menuturkan, keluhan yang disampaikan masyarakat terkait dengan antrean panjang yang terjadi di SPBU Kota Bogor akan ditampung untuk disampaikan kepada masing-masing pengelola.
Ia juga tak menampik, penyebab antran panjang di sejumlah SPBU Kota Bogor dikarenakan penggunaan QR code di aplikasi Mypertamina.
“Karena memang saat kenaikan harga BBM ditambah ada sistem barcode baru, jadi masyarakat ada yang belum paham,” tutur pria yang akrab disapa Cecep Oboy.
Cecep melanjutkan, namun kedepannya, kondisi antrean yang menjadi keluhan para pengguna BBM Pertamina tersebut akan dibenahi agar tak terjadi penumpukan.
“Kedepan Insya Allah akan lancar, karena sekarang belum merata saja. Kemudian persoalan lain yang ditemui di lapangan ialah masih ada masyarakat yang belum melek teknologi,” tuturnya.
Cecep membeberkan, faktor lain masyarakat pada saat pendaftaran pada aplikasi Mypertamina juga terkendala karena gagal saat mencoba untuk mendaftar.
“Nah, bisa dilihat di SPBU ada semacam helpdesk untuk masyarakat yang tidak menggunakan smartphone dan lainnya, bisa tetap terlayani. Pastinya para petugas SPBU akan membantu,” bebernya.
Ia menerangkan, penggunan QR code di SPBU masih berlanjut dan tetap berjalan proses pendaftarannya.
“Karena mereka sendiri (pengguna-red) belum siap barcode nya, seharusnya kan tinggal scan saja. Itu yang bikin lama. Untuk mempercepat proses layanan, saya mengimbau agar kepada masyarakat agar segera mengunduh aplikasi Mypertamina. Kedepan, dilanjutkan Cecep satu QR Code hanya berlaku satu kendaraan,” terangnya.
“Kalau misalnya punya banyak kendaraan, ya mereka mendaftarkan satu-satu dengan satu aplikasi itu. Jadi sepanjang barcode-nya dibawa, barcode bisa saja ditaruh di bagasi. Jadi setiap mau ke SPBU Kota Bogor disiapkan barcode nya,” pungkasnya.
Sumber: pojoksatu