BeritakanID.com - Keputusan Relawan Go Anies memberi suaranya kepada Anies Baswedan dalam pilpres yang akan datang dinilai sudah tepat. Sebab, setelah rakernas dan deklarasi pada Minggu, 23 Oktober 2022 di Bidakara tersebut, dukungan berlimpah-ruah dari mereka yang ingin bergabung dalam gerakan tersebut. Rakyat ingin mendukung Capres yang berorientasi kepada perubahan.
Koordinator atau Ketua Umum Relawan Go Anies Sirajuddin Abdul Wahab menyatakan hal itu dalam podcast di Channel Youtube Refly Harun, Sabtu malam. Video yang berjudul “Kader Golkar Berontak Dukung Anies: Sudahkah Partai Tanya ke-17 Juta Pemilih Mau Dukung Siapa?” berdurasi sekitar 11 menit itu sudah ditonton oleh 12 ribu, disukai oleh 354 dan dikomentari oleh 113 orang. Sebagian besar netizen di sana pun mendukung sikap yang diambil oleh Relawan Go Anies.
“Kita mendeklarasikan mendukung Anies pada Minggu, 23 Oktober, besoknya sejak Senin hingga sekarang dukungan kepada kami membeludak dan banyak sekali. Tidak saja datang dari kader Partai Golkar tetapi juga dari kader partai lain yang tidak setuju dengan partainya dalam pilihan pilpres,” kata Sirajuddin tanpa menyebutkan kader partai apa saja yang sudah menghubunginya.
Tujuan Go Anies ini adalah mewadahi orang-orang yang loyal kepada partai dan akan memilih partai dalam pemilihan legislatif, tetapi tidak setuju atau sepakat dengan calon presiden yang diusung partai. “Ini banyak sekali. Contohnya seperti disebut survei Charta Politika bahwa anggota Partai Golkar yang memilih Anies dalam Pilpres yang akan datang mencapai 24 persen. Ini besar sekali. Kalau pemilih Partai Golkar dalam pemilu sebanyak 17 juta orang, berarti sekitar 5 juta orang memilih Anies,” katanya.
Ini belum lagi dari partai-partai lain seperti PAN, PPP, PKB, Gerindra atau PDI-P. Itu banyak sekali, bisa mencapai puluhan juta orang. “Inilah maksud berdirinya Go Anies. Mewadahi kader partai yang akan memilih partainya di pileg, tetapi tidak ikut memilih capres dari partainya karena tidak seaspirasi,” kata pria muda yang berkarir di Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan AMPI itu.
Gamang tentukan
Menurut dia, Golkar sendiri gamang untuk menentukan capres. Sampai sekarang Golkar belum menentukan siapa yang menjadi calon definitif. Munas memang mengamanatkan bahwa penentuan capres Golkar diserahkan kepada Ketua Umum. Rapimnas Golkar memutuskan Ketua Umum menjadi capres dari partai. Golkar kemudian bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KBI) bersama PAN dan PPP.
“Yang makin membingungkan adalah Ketua Umum tidak segera mengumumkan capres kita. Malah berkonsultasi dengan Presiden Jokowi. Lah ini kan aneh. Jokowi bukan kader Golkar, dia kader PDI-P. Kegamangan inilah yang membuat tidak jelasnya posisi yang diambil partai Golkar berkaitan dengan capres mereka,” kata Sirajuddin memberikan alasan mengapa dia berinisiatif mendukung Anies.
Dukungan dari kader partai lain yang tidak mendukung capres dari partai sendiri sangat besar. Ini mmenunjukkan getaran keinginan untuk menuju perubahan sangat besar dan kuat. Relawan Go Anies sudah membuat database yang mencatat berapa besar dukungan ke Anies dari kader seperti itu. Jumahnya sudah sangat besar dan akan bertambah terus hingga pemilihan pada 2024.
Menjawab pertanyaan Refly, Sirajuddin menyatakan bahwa deklarasi Go Anies tanggal 23 Oktober di Bidakara Jakarta itu dihadiri oleh 500 orang dan dihadiri langsung oleh Anies Baswedan. Pertemuan itu berdasarkan semangat untuk perubahan dan dananya ditanggung oleh relawan lewat dompetnya masing-masing. “Kita saweran dengan swadaya dan kemampuan kita sendiri,” katanya.
Di akhir podcast, Sirajuddin diberikan kesempatan untuk menghimbau agar para pemilih memberikan suaranya kepada Anies di 2024. “Mari kita sambut perubahan yang akan terjadi dengan memilih Anies sebagai Presiden. Kami dari Go Anies membuka diri dan bergandengan tangan dengan semua lapisan masyarakat untuk sama-sama mengawal proses perubahan ini. Indonesia membutuhkan sosok Anies Baswedan untuk membenahi Indonesia pada periode 2024-2029,” kata Sirajuddin.
Sumber: kba