Anies Jadi Pembicara di Bloomberg NEF Summit, Refly Harun: Kelihatan Kelas Internasionalnya

Anies Jadi Pembicara di Bloomberg NEF Summit, Refly Harun: Kelihatan Kelas Internasionalnya

BeritakanID.com - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun terpukau dengan penampilan Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20.

“Itulah tadi penampilan Calon Presiden Republik Indonesia 2024, forum internasional dengan bahasa Inggris yang baik, yang lancar, tidak terbata-bata. Saya tidak tahu apa komentar mereka yang tidak menyukai Anies,” katanya dikutip KBA News dari YouTube Refly Harun, Senin 14 November 2022.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Anies dalam forum tersebut adalah bukan hal yang biasa. Kata dia, untuk berbicara di forum internasional, harus memiliki kemampuan yang mumpuni. Tak hanya bisa bicara namun juga kualitas otak.

“Kalau otaknya kosong ya nggak bisa, kira-kira begitu. Punya bahasa yang baik dan kedua punya otak yang baik, baru bisa kemudian berbicara di forum internasional,” jelasnya.

Kata Refly Harun, penampilan Anies tersebut sangat membanggakan dan sangat terlihat kualitas internasionalnya.

“Tetapi paling tidak cara dia menyampaikan ini dengan kepercayaan diri yang baik, dengan bahasa yang baik, yaitu membanggakan kita (yang) melihat. Terlihat kelas internasionalnya,” katanya.

Ia juga menyinggung soal komunikasi dengan bahasa internasional tersebut yang kini jadi permasalahan Presiden Joko Widodo saat ini. Menurutnya, ke depan Kepala Negara Indonesia harus punya kemampuan bahasa yang mempuni seperti Anies Baswedan.

“Kalau kita mau lihat ya inilah kelemahan misalnya Presiden Jokowi ya, berbahasa asing yang baik. Kelemahan Ganjar (Pranowo) ya, kita tidak pernah melihatnya dia berbahasa Inggris yang baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan, dia merasa terhormat karena diundang sebagai pembicara dalam acara Bloomberg NEF Summit, salah satu side event di G20 dan B20, di Nusa Dua Bali pada 12 November 2022 kemarin.

“Berbagi pengalaman tentang berbagai upaya yang telah dilakukan di Jakarta selama 2017-2022 dalam menghadapi perubahan iklim. Jakarta telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26% pada 2020, ini bahkan melampaui target penurunan 30% di 2030,” ujarnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP