BeritakanID.com - Anies Baswedan sudah dianggap sebagai simbol gerakan perubahan. Rakyat yang sudah merasakan delapan tahun pemerintahan Jokowi nampak sekali ingin adanya pergantian kepemimpinan nasional. Anies dijadikan figur yang bisa menawarkan perubahan itu. Dia seakan mendapatkan amanah untuk memperbaiki dan membenahi nasib rakyat setelah era Jokowi berakhir di 2024.
Pakar Hukum Tata Negara dan juga pengamat politik Refly Harun menyatakan hal itu, dalam podcast video-nya yang diunggah ke YouTube, Rabu malam, 2 November 2022. Video yang berurasi sekitar 11 menit itu, sudah ditonton oleh 83 ribu orang, disukai oleh 1.500 dan dikomentari oleh 550 orang. Sebagian besar menyetujui pendapat Refly.
“Orang-orang kritis terhadap Jokowi pasti akan melihat Anies sebagai sosok yang menawarkan perubahan. Iwan Fals sendiri menemui Anies untuk menyatakan dukungannya. Mungkin dulu, Bang Iwan tidak begitu tertarik kepada Anies. Tetapi, karena dia mengkritik Jokowi maka dia tidak bisa lain mesti mendukung Anies,” kata Refly yang secara khusus menyinggung sikap Iwan Fals itu.
“Jadi, tidak semata-mata karena Anies diangggap baik, tetapi karena dia sudah mendapat predikat sebagai simbol perubahan. Orang-orang yang menginginkan perubahan di negeri ini pastilah mendapatkan dirinya terwakili dalam status yang dipegang Anies sekarang. Anies is symbol of change,” kata doktor lulusan UGM Yogyakarta itu.
Di samping sebagai simbol perubahan, Anies juga sudah menjadi harapan baru (new hope) rakyat. Ini terlihat dari banyaknya relawan yang membentuk diri menjadi motor pengumpul suara Anies di Pilpres. Gairah para relawan ini sangat besar. Mereka menjadi kekuatan dominan dalam menentukan banyak suara mendukung Anies.
Gairah Tinggi
Kita, katanya, bisa melihat kegairahan itu di Medsos dan dalam grup Whatapp (WAG). Lebih dari 200 simpul relawan sudah terbentuk di seluruh Indonesia. Mereka itu bergelora dan cair menyatakan bahwa mereka mendukung Anies. “Agak mengagetkan, mereka itu rata-rata tidak kenal satu sama lain atau tidak pernah berjumpa, tetapi berada di satu WAG dan satu tujuan memenangkan Anies. “
“Para relawan itu dipastikan tidak mendapatkan bantuan keuangan dari Anies dan timnya. Mereka bergerak sendiri, berusaha sendiri dan menggunakan dana sendiri. Intensitas percakapan tertulis lewat WA merupakan andalan mereka. Ini mencengangkan dan akan sangat dahsyat jika gerakan lewat WAG itu bisa mendudukkan Anies di kursi Presiden,” katanya.
Harapan baru itulah yang saat ini sedang marak dan muncul di tengah rakyat banyak. “Apakah itu akan efektif, ya kita tunggu. Tetapi, setidaknya new hope yang terbangun lewat WAG itu merupakan fenomena baru dalam politik Indonesia,” katanya.
Sumber: kba