BeritakanID.com - Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis, mengomentari video pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pendukungnya yang beredar di media sosial.
Sebuah video beredar di media sosial soal pertemuan di balik layar Presiden Jokowi dan para pendukungnya di acara relawan yang digelar di GBK pada Sabtu (26/11).
Baca Juga: Jokowi Sebut Pemimpin yang Mikirin Rakyat Punya Rambut Putih, Begini Respons Rocky Gerung
Dalam video yang beredar, Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, berbicara kepada presiden.
Hasbil mengatakan dirinya tertarik dengan kalimat yang disampaikan Ketua BP2MI ke presiden soal keinginan mengajak tempur di lapangan.
“Saya tertarik dgn kalimat yg di sampaikan orang ini ke Presiden. "kita gemes pak ingin melawan mereka kalau mau tempur dilapangan kita lebih banyak",” ujar Hasbil melalui akun Twitter-nya pada Minggu (27/11).
Politikus Partai Demokrat itu mempertanyakan maksud tempur yang dbicarakan, apakah tempur tersebut merujuk pada perang.
“Maksudnya tempur apa ya? Ngajak perang gitu? Gimana ini?” ujar Hasbil.
Untuk diketahui dalam video yang beredar, Ketua BP2MI meminta izin untuk melawan kelompok yang tidak pro dengan pemerintah.
Saya tertarik dgn kalimat yg di sampaikan orang ini ke Presiden
— MudaAdalahKekuatan (@Hasbil_Lbs) November 27, 2022
"kita gemes pak ingin melawan mereka kalau mau tempur dilapangan kita lebih banyak"
Maksudnya tempur apa ya? Ngajak perang gitu? Gimana ini? 😀 pic.twitter.com/UMY7w8tjYi
Namun, jika presiden tidak mengizinkan tempur di lapangan melawan kelompok tersebut, maka penegak hukum yang harus melakukannya.
Sumber: wartaekonomi