BeritakanID.com - Ekonom senior Rizal Ramli mengomentari sebuah video soal pernyataan politikus senior PDI Perjuangan(PDIP), Beathor Suryadi.
Beathor mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan presiden yang tersesat lantaran kekuasaannya dikuasai oligarki dan tidak bisa menjalankan Nawa Cita.
Menanggapi hal tersebut, Rizal mengatakan bahwa Trisakti dan Nawa Cita hanya dijadikan sebagai slogan dan lipstik kampanye Jokowi.
Tetapi, pada kenyataannya, banyak kebijakan Presiden Jokowi yang justru bertentangan dengan pemahaman Trisakti dan Nawa Cita.
“Trisakti & Nawacita hanya dijadikan slogan & lipstik kampanye Jokowi, tapi kebijakan2 nya banyak bertentangan dgn Trisakti & Nawacita,” ujar Rizal dikutip NewsWorty dari akun Twitter Rizal Ramli pada Kamis (1/12).
Di sisi lain, belakangan Presiden Jokowi membuat kehebohan salah satunya acara temu relawan yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11).
Di acara pertemuan relawan tersebut, Presiden Jokowi menyinggung soal kriteria pemimpin yang sebaiknya dipilih.
Presiden Jokowi menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyatnya yaitu terlihat dari kerutan di wajah bahkan ada yang sampai berambut putih.
Ngeri Kader PDIP, Jokowi Presiden Tersesat 😄
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) December 1, 2022
Beathor Suryadi.
Trisakti & Nawacita hanya dijadikan slogan & lipstik kampanye Jokowi, tapi kebijakan2 nya banyak bertentangan dgn Trisakti & Nawacitahttps://t.co/IFW5GwYRDz
Adapun acara yang diberi nama Gerakan Nusantara Bersatu itu dihadiri sekitar 150.000 relawan Jokowi di Stadion Utama GBK.
Sumber: wartaekonomi