Rekayasa Tolak Anies ke Daerah, Gus Choi: Tak Membuat Rakyat Berubah Sambut Anies

Rekayasa Tolak Anies ke Daerah, Gus Choi: Tak Membuat Rakyat Berubah Sambut Anies

BeritakanID.com - Selama ini kunjungan Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung Partai NasDem Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. menuai ganjalan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuai penolakan saat kunjungan ke daerah.

Anies dinilai mencuri start kampanye pemilihan presiden. Ini bukanlah yang pertama kali, Anies ditolak saat kunjungan ke daerah.

Menanggapi hal itu, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 1 yang meliputi Banten dan DKI Jakarta, A. Effendy Choirie atau yang akrab disapa Gus Choi mengatakan setiap kunjungan Anies Baswedan untuk menyapa masyarakat di daerah selalu adanya aksi-aksi bayaran yang berusaha untuk menjegalnya.

“Setiap kesempatan Mas Anies diganggu, Banten diganggu. Jadi mulai dari Sumatera Utara, Aceh, Kalimatan Barat, kemudian Jawa Barat, Yogyakarta, terus Banten diganggu dari ujung ke ujung. Saya tahu itu operasi intelijen,” ucap Gus Choi kepada KBA News, Jakarta, Sabtu, 28 Januari 2023.

Gus Choi menyatakan sudah mengetahui siapa dalang dari aksi penolakan Anies Baswedan selama ini ketika berkunjung ke daerah-daerah. “Saya menyebutkan itu aksi intelijen,” ungkapnya.

Meski adanya aksi-aksi penolakan kedatangan Anies Baswedan ke daerah-daerah tidak membuat masyarakat berubah untuk menyambutnya. Justru, aksi itu membuat masyarakat semakin mendukung Anies Baswedan menjadi Presiden 2024.

“Mereka mengganggu dari hulu sampai hilirnya tapi enggak mempan. Karena keinginan rakyat memang ingin perubahan,” tegasnya.

Gus Choi menegaskan Partai NasDem tidak salah memilih dan menentukan calon presiden kepada doktor lulusan Amerika Serikat. Karena Partai NasDem melihat figur Anies Baswedan sangat diharapkan masyarakat adanya perubahan.
“Memang ingin Anies sebagai figur yang bisa melakukan perubahan. Jadi rakyat meskipun diganggu ganggu oke silakan sobek namanya baliho, sobek namanya spanduk. Bikin spanduk untuk menghalangi rakyat datang silakan. Tapi rakyat akan tetap datang,” jelasnya.

Kemudian selama mendampingi Anies Baswedan ke daerah-daerah, Gus Choi mengatakan sempat menurunkan spanduk maupun poster yang menghalangi kedatangan Anies Baswedan di permukiman Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

“Saya sempat menurunkan spanduk menuju ke Suku Baduy, saya menurunkan karena di situ tertulis ‘Anies batal hadir’ dan saya waktu acara di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim dapat laporan ada spanduk-spanduk diturunkan dan disobek-sobek, digunting-gunting itu semua operasi intelijen,” tegasnya.

“Rakyat di sini enggak mungkin, enggak ada rakyat mau melakukan begitu. Ngapain energinya dibayar-buang. Tapi intelijen menggunakan rakyat yang bisa dibayarin. Tapi itu tidak mempan silakan mereka mau mengganggu-ganggu Mas Anies semakin besar,” sambungnya.

Dia yakin semakin Anies Baswedan dizalimi semakin besar doanya dan dikabulkan.

“Jadi gini semakin dizalimi, itu makin bagus karena doanya dikabulkan,” pungkasnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP