BeritakanID.com - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun sependapat dengan Anies Baswedan yang mengatakan bahwa polarisasi dalam negara demokrasi, apalagi dalam menghadapi pemilu adalah hal yang biasa saja.
“Bagus juga poin Anies ini ya. Pertama, kenapa kita takut pada polarisasi, kalau kita ada pemilihan, pasti terjadi polarisasi. Kalau tinggal dua calon pasti terjadi polarisasi,” katanya dikutip KBA News dari YouTube Refly Harun, Rabu, 4 Januari 2022.
Yang paling penting, kata Refly, polarisasi tersebut tidak memunculkan perpecahan dan tidak memunculkan konflik yang bersifat fisik. “Kalau perdebatan di dunia maya itu biasa saja,” jelasnya.
Namun masalahnya, lanjut dia, sering kali perdebatan di dunia maya itu berbuah kepada kriminalisasi. “Itu persoalannya. Seolah-olah keributan di dunia maya itu, itu merupakan keributan yang memancing keonaran,” katanya.
Padahal, polarisasi dalam artian berbeda pilihan politik dan pendapat, adalah hal yang wajar saja. Dengan begitu, demokrasi akan hidup dan berkembang pada arah yang lebih baik.
“Kadang-kadang kita takut berbeda pendapat, kita takut berdemokrasi. Jadi, polarisasi di dalam pemilu ya biasa saja terjadi. Sepanjang berdebat itu tidak ada masalah, karena tidak ada dampaknya pada perpecahan bangsa ini,” ujarnya.
Namun, kata dia, yang lebih penting nantinya, ketika setelah pemilu dilaksanakan, maka yang terpilih menjadi pemimpin harus wajib merangkul semua pihak dan menjadi pemimpin semua golongan.
“Setelah pemimpin ini terpilih, maka harus dilihat, apakah dia memelihara buzzer-nya, apakah dia memelihara relawannya, kalau itu terjadi, itulah yang namanya polarisasi,” jelasnya.
“Kritik saya paling besar terhadap pemerintahan Jokowi, yang memelihara relawan, yang memelihara para buzzer. Yang tiap hari kerjaannya menghina Anies Baswedan. Tapi apakah ada kritik pada Anies? Ada juga. Harus kita secara objektif, kenapa? Ketika dia (Anies) menjadi gubenur DKI, dia tidak boleh juga memelihara orang-orang yang membelanya dengan semangat,” ujarnya.
Sebelumnya, di kanal YouTube Total Politik, Anies menyampaikan polarisasi dalam dunia politik adalah hal yang bisa. Politik seperti ini, kata dia, memang lazim terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.
“Jadi dalam politik, ketika sampai ke tahap pemilihan dan ada 2 pilihan, pasti ada 2 polar. Terus kenapa jadi takut ada dua polar? Mau diganti siapapun juga akan terjadi begitu, namanya juga dua pilihan,” kata Anies.
Ia pun juga tak khawatir dengan berbagai isu miring yang menerpanya, suami Fery Farhati itu justru berterima kasih lantaran hal ini bikin namanya semakin dikenal masyarakat luas. Baginya itu adalah kampanye gratis. “Justru saya merasa ini adalah kampanye gratis, terima kasih, nama saya disebut terus,” ujarnya.
Sumber: kba