Hilangkan 11 Nyawa, Motif Dukun Pengganda Uang Slamet Lakukan Pembunuhan Berantai di Banjarnegara Tak Jauh dari Tipu-tipu

Hilangkan 11 Nyawa, Motif Dukun Pengganda Uang Slamet Lakukan Pembunuhan Berantai di Banjarnegara Tak Jauh dari Tipu-tipu

BeritakanID.com - Motif dukun pengganda uang Mbah Slamet melakukan pembunuhan berantai 11 orang di Banjarnegara, Jateng, tak jauh aksi tipu-tipu karena masalah ekonomi.

Motif pembunuhan sadis atau hilangnya 11 nyawa ini karena dukun Mbah Slamet kesal karena uang yang telah disetorkan para korban untuk digandakan, tak kunjung membuahkan hasil.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto dalam konferensi pers, Senin (3/4) menyampaikan, pembunuhan yang dilakukan Slamet terkait dengan aksi penipuan yang dilakukannya selama lima tahun belakangan.

Dukun Slamet mengaku mempunyai kemampuan melipatgandakan uang kepada orang yang datang kepadanya untuk menggandakan uang.

Salah satu korban yang datang yaitu PO yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.

AKBP Hendri mengatakan, korban PO sudah beberapa kali memberikan uang dengan total Rp 70 juta untuk digandakan kepada Dukun Slamet.

Pelaku memberi janji kepada PO bahwa uang sebesar Rp 70 juta akan dilipatgandakan menjadi Rp 5 miliar.

“Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban,” jelas Hendri.
Total Korban 11 Orang

Dalam pengembangan kasus yang dilakukan polisi, ditemukan 10 jasad korban yang terkubur di jalan setapak yang merupakan lahan milik Mbah Slamet.

Para korban dikuburkan berdekatan di lokasi yang berjarak sekitar 2 Km dari rumah tersangka.

Saat dilakukan penggalian oleh Tim SAR gabungan Banjarnegara, kondisi jenazah saat ditemukan sebagian sudah berupa tulang belulang dan tidak dapat dikenali.

Jenazah yang ditemukan rata-rata dikubur di kedalaman 1 meter, bahkan ada beberapa jenazah yang dikuburkan bersama satu lubang.

Dengan ditemukannya 10 jasad ini, maka total korban pembunuhan berantai oleh Mbah Slamet di Banjarnegara ini menjadi 11 orang, dimana 1 orang teridentifikasi atas nama PO. 

Sumber: pojoksatu

TUTUP
TUTUP