Pasca-Ganjar Dicapreskan, Guru Besar UIN: Hasil Pollingnya Tetap Jongkok

Pasca-Ganjar Dicapreskan, Guru Besar UIN: Hasil Pollingnya Tetap Jongkok

BeritakanID.com - Dalam Rapat DPP PDIP yang disiarkan melalui saluran YouTube, Megawati Soekarnoputri akhirnya secara resmi memberikan mandat kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, pada Jum’at, 21 April 2023.

Meski pengumuman tersebut mengejutkan mata publik dan pengamat politik, calon presiden yang selalu unggul dalam survei itu nyatanya kalah jauh dalam hasil polling yang digelar akun Indonesia Lawyers Club @ILCTalkshow pada hari yang sama pascapengumuman Ganjar.

Ganjar harus mengakui bahwa Anies nomor wahid dengan raihan 79 persen dalam polling tersebut. Partisipan dalam polling tentu berbeda dengan responden dalam survei yang cenderung dipilih sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat dimodifikasi.

Hanya di atas 1 persen dari Prabowo Subianto, 11 persen suara Ganjar adalah cerminan dari realitas kunjungannya ke banyak daerah yang sepi pendukung. Fakta ini tentu berbeda dengan histeria rakyat ketika menyambut calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Hal senada juga disampaikan oleh Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Prof. Dr. H. Muhammad. Chirzin, M.Ag. ketika dihubungi oleh KBA News pada Sabtu siang, 22 April 2023 di Yogyakarta.

“Saya percaya pada hasil polling ILC terbaru, tanpa rekayasa. Sekalipun PDIP sudah deklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres, ternyata hasil surveinya tetap jongkok. Begitu pula dengan posisi Prabowo,” katanya.

Penulis buku best seller ‘Kearifan Al-Quran’ dan ‘Nur ala Nur’ itu juga memaparkan argumennya bahwa pendukung Anies itu riil dan menginginkan perubahan.

“Selain membuktikan bahwa pendukung Anies memang banyak, tetapi itu juga menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia benar-benar merindukan perubahan. Dan itu dipercayakan kepada Anies,” lanjut akademisi yang melahirkan karya lebih dari 50 buku.

Mengingat langkah perubahan yang dibawa oleh Anies Baswedan bakal mendongkel kuasa oligarki, dosen asal Yogyakarta itu pun mewanti-wanti agar publik mewaspadai agar tidak lagi dicurangi.

“Hanya ada dua langkah untuk membendung Anies jadi RI 1. Pertama, menggagalkan pencalonan Anies sebagai presiden,” ujarnya.

“Dan kedua, mencurangi Anies ketika maju dalam Pilpres, baik melalui satu putaran maupun dua putaran,” tutup dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta. (kba)

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP