BeritakanID.com - Pencopotan Direktur Penyelidikan (Dirlidik) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Endar Priantoro alias tidak diperpanjang adalah efek perang bintang di tubuh Polri yang belum selesai. Ketua KPK Firli Bahuri berambisi untuk menghabiskan Anies dengan segala cara untuk mendapatkan “tiket” sebagai cawapres.
Demikian dikatakan pengamat politik Rusmin Effendy, kepada KBA News, Selasa, 11 April 2023.
Rusmin melanjutkan faktanya sesuatu yang dipaksakan terkena dirinya sendiri. Jadi Presiden Jokowii jangan cuma jadi penonton harus segera menyelesaikan masalah KPK sampai tuntas agar lembaga anti rasuah itu benar-benar berwibawa,” katanya.
Mengenai terus bergulirnya isu-isu panas kasus Formula E, Rusmin berpendapat, Formula E sarat dengan persoalan politik yang sengaja di mainkan kelompok anti Anies dengan maksud ingin menjadikan Anies sebagai target politik untuk di tersangkakan. Sehingga dengan cara seperti itu, persaingan antar kandidat capres semakin mudah.
“Saya mengecam cara-cara demokrasi kriminal yang dilakukan kelompok tertentu yang anti Anies. Kalau mau bersaing sebagai capres, silakan secara fair play tanpa harus melakukan black campign.”
Menurut Rusmin dalam pemeriksaaan di KPK, sudah sangat jelas, Anies tidak terlibat korupsi Formula E. Pertanyaannya, kenapa masih diseret-seret terus? Padahal sudah banyak yang di periksa di KPK terkait kasus Formula E dan tidak ditemukan ada potensi kerugian negara.
Semua orang sudah tahu kasus Formula E ini hanya dipaksakan untuk mencari kesalahan Anies, padahal sudah terang benderang tidak ada kerugian negara. Justru negara mendapatkan keuntungan. Kalau mau di usut, bongkar saja kasus Sirkuit Mandalika yang berpotensi merugikan keuangan negara yang melibatkan sejumlah BUMN, kenapa tidak diusut.
“Kasus Sirkuit Mandalika itu salah satu gurita skandal korupsi pemerintahan Presiden Jokowi yang harus dibongkar karena merugikan keuangan negara. Jadi, siapa yang sesungguhnya yang menjadi koruptor di negara ini.”
Kalau sekarang di ributkan tentunya ada “pesanan” untuk menjadikan Anies sebagai tersangka. Karena, jujur saja dari semua kandidat capres maupun cawapres yang ada sekarang, hanya Anies yang tidak terkait persoalan hukum. Hampir semua kandidat capres yang mau maju, punya persoalan hukum yang berpotensi sebagai tersangka.
Sebelumnya Firli enggan memperpanjang masa penugasan Endar dan juga Karyoto sebagaimana permintaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Rekomendasi pengembalian Endar dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto ke Polri diduga imbas dari penanganan perkara Formula E di DKI Jakarta.
Kedua orang ini disebut kukuh tidak ingin menaikkan status Formula E ke tahap penyidikan karena belum menemukan niat jahat atau mens rea. Hal itu berbeda dengan Ketua KPK Firli Bahuri yang disebut ‘ngotot’ agar status Formula E dinaikkan ke tahap penyidikan .
Sumber: kbanews