Kisah Evi Gadis Sunda Bermata Biru yang Viral Tertangkap Kamera Fotogafer Asing, Jarang Bergaul Gegara Dianggap Berbeda

Kisah Evi Gadis Sunda Bermata Biru yang Viral Tertangkap Kamera Fotogafer Asing, Jarang Bergaul Gegara Dianggap Berbeda

BeritakanID.com - GADIS sunda bernama Evi menjadi viral di segala penjuru tanah air. Ini setelah wajahnya menghiasi postingan Instagram seorang fotografer asing bernama Marius Moragues.

Marius sendiri kaget bukan kepalang saat bertemu dengan Evi. Karena tak pernah dibayangkannya ada gadis Indonesia yang memiliki warna bola mata biru seperti itu.

Ya, postingan Marius itu dibuatnya tanggal 25 November 2022 lalu dengan judul ‘Blue Eyes of West Java’ di akunnya @imperfectframe.

Dia pun menceritakan siapa Evi sebenarnya. “Ini adalah Evi, gadis 18 tahun yang luar biasa dari Jawa Barat. Saya menghabiskan waktu bersama keluarganya selama perjalanan terakhir saya. Evi adalah seorang gadis Sunda dengan mata biru yang luar biasa,” tulisnya.

Marius mengatakan Evi mewarisi warna bola biru itu dari nenek dari pihak ibu. Kisah keluarga itu selanjutnya cukup unik bagaimana bola mata biru itu berawal.

Ini lantaran mencuat cerita nenek buyut Evi sedang mengandung neneknya dan mengidam ikan bakar. Namun, ikan yang dimakan itu ternyata hanya setengah matang.

“Mata mereka (ikan) tampak agak hidup!”, kenang sang nenek saat itu.

Sangat mengejutkan seluruh keluarga ketika nenek buyut Evi melahirkan nenek Evi, matanya biru seperti lautan. Seluruh keluarga menganggap peristiwa ini sebagai keajaiban nyata karena tidak ada nenek moyang keluarga yang memiliki mata biru sebelumnya.

Marius sendiri tidak yakin dari mana mata biru itu berasal. “Mungkinkah itu mutasi genetik? Atau mungkin genetik leluhur asing yang telah lama tersembunyi dan tiba-tiba muncul dalam garis keturunan keluarga ini?,” ungkapnya.

Dia menyebut pertemuan dengan keluarga Evi menjadi salah satu momen yang paling bermakna dan terindah yang pernah dialami dalam waktu yang lama.

“Sebuah keluarga yang sangat sederhana dan sederhana namun sangat ramah, saya menghabiskan beberapa waktu di desa Evi dimana saya disambut dengan hangat,” kenangnya.

Marius mengatakan ibu Evi berjualan sayur setiap pagi di pasar terdekat. Ayah Evi adalah seorang petani dan bekerja di sawah desanya. Evi biasanya menyendiri di rumah, memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah saat tidak mengikuti ibunya di pasar.

Dia sering menjemput kakak laki-laki atau ibunya setelah bekerja. Ibu Evi mengaku terkadang sulit bagi anak-anaknya untuk berteman karena dianggap berbeda dari orang lain.

Seringkali, mereka tidak dipercaya memiliki mata biru. Orang mengira mereka memakai lensa kontak.

Evi adalah adik bungsu di antara tiga saudara lainnya. Masing-masing mewarisi mata biru yang sama dan ciri-ciri wajahnya yang khas. Dia memiliki sifat yang sangat pendiam tetapi segera menarik dengan keanggunan alaminya.

“Pandangan sekilas ke mata birunya langsung mengguncang jiwa kami, seolah-olah kami tiba-tiba tenggelam dan tersesat di lautan dalam yang luasnya tak terhingga,” sebutnya.

Berbeda dengan suku Buton yang berasal dari Sulawesi Selatan yang bermata biru, kisah mereka telah didokumentasikan dengan baik di seluruh nusantara. Tapi tidak dengan Evi dan keluarganya.

“Tetapi menemukan seseorang seperti Evi di pulau Jawa dengan mata biru yang begitu dalam adalah sesuatu yang hampir mustahil, yang menjadikannya salah satu foto favorit sepanjang masa yang pernah saya ambil dalam karier saya,” tuturnya.

Marius mengaku sangat beruntung dan diberkati bisa bertemu dengan Evi dan keluarganya, menghabiskan waktu bersama mereka semua dan mengenal lebih banyak tentang mereka.

“Tuhan memberkati Evi dan keluarganya karena memiliki genetik yang begitu indah. Karunia Tuhan yang sejati! Semoga keluarga ini selalu sehat. Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk bertemu kembali dengan Evi dan keluarganya dalam waktu dekat,” pungkas Marius.

Sumber: pojoksatu

TUTUP
TUTUP