BeritakanID.com - JakLingko tidak sekedar sistem transportasi terintegrasi yang revolusioner di era Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sistem transportasi ini juga membuat sopir angkutan umum (angkot) atau mikro mini lebih tenang dalam bekerja.
Para sopir ini tidak lagi memikirkan uang setoran ke majikan. Di sisi lain, anak-anak para sopir ini juga bisa mengenyam pendidikan formal dengan layak.
Seoarang penggagas JakLingko Achmad Izzul Waro menceritakan, dulu sebelum JakLinko hadir di Jakarta, banyak keluhan dari orang tua murid. Keluhan yang paling banyak disampaikan yakni karena anak-anaknya sering ditolak naik angkot oleh si sopir.
“Dulu anak sekolah sering ditolak kalau mau naik angkot, karena bayarnya setengah. Sopir angkot merasa rugi, sama-sama naik angkot kok bayarnya separoh,” katanya dalam Workshop Relawan Anies yang digelar Relawan Anies Alumni Gadjah Mada (Relagama) bertema Kesuksesan JakLingko untuk Trnasportasi Indonesia pada Jumat, 21 Juli 2023 malam.
Mantan Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta ini mengungkapkan, hal ini salah satu yang melatarbelakangi Anies Baswedan menerapkan sistem JakLingko ini. “Dalam JakLinko ini menggratiskan mikro mini atau angkot ini gratis. Seluruh biaya operasional ditanggung oleh Pemprov DKI dengan cara dibayar per kilometer,” ungkapnya.
Namun, setelah ada JakLingko, tidak ada alasan untuk menolak para siswa naik angkot. “Begitu naik angkot digratiskan, tidak ada alasan lagi untuk menolak,” ungkapnya.
Alumni Teknik Sipil UGM Yogyakarta ini mengungkapkan, sistem JakLinko ini juga membuat sopir angkot tidak lagi memikirkan setoran ke majikan karena mereka berkontrak dengan Transjakarta. Tentu dengan standar pelayanan yang ditetapkan, antara lain jalan tidak boleh ngebut, kecepatan maksimal 50 km per jam, pakai seragam, tiap halte harus berhenti, tidak boleh terima uang tunai.
“Satu saja (standar pelayanan) ada yang dilanggar, sopirnya bisa diganti atau dipecat. Dan ini benar-benar ditaati,” ungkapnya.
Selain itu, kata Izzul Waro, sopir angkot dengan sistem JakLingko ini juga membuat kinerjanya meningkat pesat. Salah satu kinerja yang diukur yakni semakin banyak penumpang yang naik angkot, maka kinerjanya bagus. “Kinerja sopir angkot meningkat jika lebih banyak penumpang yang naik meski itu anak sekolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dalam sistem JakLingko ini sopir juga sangat nyaman. Sebelumnya, mereka bekerja dengan hati gemrungsung (tergesa-gesa) tentang uang setoran ke majikan, untuk beli BBM dan lainnya.
“Kini mereka menjadi tenang, karena mereka digaji dengan UMR plus anak-anaknya mendapat KJP. Anak-anak sopir angkot yang mau masuk sekolah mendapat prioritas,” jelasnya.
Menurut dia, JakLingko ini yang membuat para sopir angkot benar-benar sangat nyaman. “Lebih dari itu, ini yang membuat transportasi menjadi lebih baik dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sumber: kba