Mantan Wakil Kepala Staf TNI AL: Pilih Pemimpin yang Berkarakter, Cerdas, dan Tak Punya Beban Masa Lalu

Mantan Wakil Kepala Staf TNI AL: Pilih Pemimpin yang Berkarakter, Cerdas, dan Tak Punya Beban Masa Lalu

BeritakanID.com - Mantan Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI (Purn.) Achmad Taufiqoerrochman, S.E. mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin yang berkarakter, cerdas, dan tidak punya beban masa lalu.

‘Pemimpin ke depan harus berkarakter dan cerdas. Dua kata ini mohon diperhatikan. Kenapa saya sampaikan sifat karakter dan cerdas? Karena ini sudah ditunjukkan oleh sifat Rasululllah SAW, yakni sidiq, amanah, fathonah, dan tabligh,” ujar Taufiqoerrochman dalam acara deklarasi para ulama, habaib dan pensiunan tenaga pendidik guna mendukung pemenangan pasangan capres-cawapres nomor 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), di Gedung Olahraga (GOR) Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi pada Minggu, 24 Desember 2023.

Juga hadir Ketua Umum Relawan Indonesia Anies, H Muhammad Nasokha Abdillah, Ketua Balad AMIN Pejampangan, Ustaz Aang Qodir, dan Caleg Partai NasDem Habib Mustofa. Lalu ada Habib Abdul Qodir, Abah Kusnadi sebagai perwakilan pensiunan tenaga pendidik di Pejampangan, dan para caleg dari PKB, PKS, dan Partai Ummat.

Taufiqoerrochman mengatakan dirinya hadir pada acara deklarasi tersebut sebagai wakil dari Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3).

“Mari kita lihat, sidiq itu jujur atau karakter dan amanah itu bisa dipercaya, karakter. Baru fathonah atau kecerdasan dan tabligh, kecerdasan. Apa pernah diubah urutannya. Ini sunatullah. Karakter dulu baru kecerdasan,” kata Mantan Kepala Badan Keamanan Laut ke-8 ini.
Menurut dia, semua sifat itu berkorelasi, tidak bisa berdiri sendiri. Sebab, hanya orang yang sidiq yang bisa amanah. Jadi kalau jadi pemimpin suka berbohong, mungkin juga pendidikannya tidak jelas, menjadi sarjana tapi dibuatkan, itu artinya tidak jujur.

“Omong kosong bisa amanah. Amanah bisa dikerjakan bila fathonah, ada ilmunya. Kemudian tabligh, dioperasionalkan dan dikerjakan. Tidak hanya retorika dan tidak hanya berupa konsep. Dan itu kita pakai akal sehat. Pemimpin mana yang memenuhi kriteria itu. Silakan dipikirkan,” jelas Taufiqoerrochman.

Yang berikutnya, lanjut dia, harus mencari pemimpin yang tidak punya beban masa lalu.

“Artinya, kalau kita ingin berubah, tidak dari kondisi lingkungan yang sekarang. Harus betul-betul baru, tidak ada kaitan dengan masa lalu dan tidak punya beban masa lalu. Insya Allah kita bisa mencapai apa yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar (UUD), yaitu tercapainya masyarakat adil dan makmur,” ujar dia.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP