Pertanyaan Gibran Selevel Anak TK, PKS Harap AMIN Tetap Konsisten Junjung Standar dan Etika Debat

Pertanyaan Gibran Selevel Anak TK, PKS Harap AMIN Tetap Konsisten Junjung Standar dan Etika Debat

BeritakanID.com - Pertanyaan yang diajukan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dalam debat cawapres Jumat malam lalu yang berisi singkatan tanpa penjelasan sebelumnya disayangkan. Hal itu dianggap menyalahi etika dan standar debat.

“Ini standar dalam debat, mau debat cawapres atau debat cepat tepat, kalau kita nyebut singkatan, disampaikan kepanjangannya dan konteksnya. Seperti PBB. Kalau tidak jelaskan orang tidak tahu PBB mana yang dimaksud. Karena bisa Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Partai Bulan Bintang,” jelas politikus senior PKS Andy Azisi Amin kepada KBA News Selasa, 26 Desember 2023.

Selain itu, lanjutnya, ejaannya juga harus menyesuaikan. Maksudnya, kalau itu singkatan dari Bahasa Inggris, penyebutannya juga menggunakan Bahasa Inggris. Seperti United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa. “Jadi menyebutnya harus ‘yu en’. Kalau disebut ‘u en,’ itu maksudnya ujian negara (UN). Lalu diberi konteksnya. Itu namanya debat atau diskusi,” jelas master ekonomi jebolan University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat ini.

Pertanyaan dengan singkatan tanpa disertai kepanjangan apalagi konteks seperti yang dilakukan Gibran, menurutnya, itu sama saja bermain ‘cilukba’ atau main petak umpet yang biasa di kalangan anak-anak Taman Kanak-kanak (TK). Sehingga tidak tepat untuk sekelas debat cawapres.

“Kalau debat capres, cawapres, bicara substansi lah, kebijakan negara. Karena ini menyangkut 270 juta penduduk Indonesia,” ungkap caleg DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan 4 yang meliputi Matraman, Cakung, dan Pulogadung ini.
Selain itu dia juga heran Gibran tiba-tiba mengangkat isu ekonomi syariah ketika menjelaskan kepanjangan SGIE (State of Global Islamic Economy) usai ditanya balik oleh Muhaimin Iskandar. Terlebih Gibran juga tak menjelaskan opini dia terkait ekonomi Islam tersebut.

“Ketika disebut salah seorang cawapres tentang ekonomi syariah, mestinya dia juga menjelaskan apa konsep dia tentang ekonomi syariah. Supaya rakyat juga mendengar. Jadi bukan sekadar ngomong ekonomi syariah,” tukas Ketua Keluarga Alumni Masjid Universitas Indonesia (Kalam UI) ini.

Terakhir, dia berharap agar pertanyaan-pertanyakan singkatan tidak terulang kembali. Mengingat, masih ada sisa tiga kali debat capres-cawapres lagi. Dia pun mengingatkan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang diusung PKS bersama Nasdem dan PKB untuk tidak memberikan pertanyaan yang bersifat menjebak lewat singkatan-singkatan seperti terjadi dalam debat cawapres sebelummya.

“AMIN tidak boleh seperti itu. Tetap kita ikut standar-standar etika dalam berdebat. Bukan main petak umpat, yang hanya ingin merebut panggung supaya banyak yang like. Itu pembodohan masyarakat. Jangan terulang lagi lah,” demikian Andy Azisi Amin.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP