BeritakanID.com - Banjir bandang melanda sebagian wilayah Kota bandung pada 11 Januari 2024 sore WIB akibat meluapnya Sungai Cikapundung.
Aliran deras banjir bandang dari Sungai Cikapundung telah memasuki area pemukiman sehingga harus dilakukan evakuasi terhadap warga yang terkena dampaknya.
Informasi perihal banjir bandang ini diketahui dari laporan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung yang diunggah Twitter @basebdg.
"Bencana alam banjir bandang. Lokasi Jl. Braga Gg. Apandi RW 08, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung," isi laporan tersebut.
"Nama pelapor bapak Anggi, Status: SP Penerimaan laporan sudah dilaksanakan - Markas Komando," sambungnya.
Kabar banjir juga disampaikan oleh akun Twitter bernama @rasjawa yang memperlihatkan banjir bandang tersebut memasuki ruangan fitnes di kawasan Bandung.
Tak hanya itu beredar pula video selama 25 detik yang berisikan kompilasi dua titik aliran air banjir bandang beserta tangkapan layar surat laporan dari warga.
Video menayangkan aliran deras air yang menerjang pemukiman warga, yang kemungkinan berada di Jalan Braga gang Apandi, seperti yang tertera pada alamat warga pelapor yang alami kebanjiran.
Cuplikan video lainnya juga menyoroti aliran deras Sungai Cikapundung yang berada di sebelah Jalan Braga.
Aliran deras air yang berwarna kecoklatan menimbulkan prasangka dari warganet yang menyaksikannya.
Banyak warganet yang tinggal di Bandung menilai bahwa banjir bandang tersebut disebabkan oleh gundulnya area yang menjadi hulu dari Sungai Cikapundung.
Pegunungan yang menjadi area hulu sungai telah banyak yang berubah peruntukan lahannya, sehingga semakin berkurang daerah resapan air.
“Efek daerah atas mulai gundul, di Dago, Parompong, Cisarua daerah Bandung Utara” kata @briliiant_.
“Coba jangan bikin terus café, hotel, dll daerah atasnya. Ga ada resapan, gak ada penghalangnya. Dikasih izin aja terus. Heran. Musim hujan jadi was-was, kan,” ujar @daratressia.
Terdapat warganet mencoba memberi saran pada kolom komentar dari unggahan yang menginginkan adanya penataan pada pemukiman bantaran sungai.
“Coba di sepanjang aliran sungai dia bebaskan, terus penggantinya dibangun rumah susun bertingkat. Setidaknya lebih safety, ketimbang kondisi sekarang karena pemukiman di dekat sungai sangat riskan, terutama di musim hujan badai ini,” usul @hadi.burhanudin.
“Selain itu alih fungsi lahan di dataran tinggi Bandung Raya turut memperparah kondisi keadaan,” lanjutnya.
Hingga tulisan ini selesai belum terdapat laporan terhadap adanya korban jiwa yang diakibatkan oleh banjir bandang tersebut. (*)
Sumber: kilat