BeritakanID.com - Menkopolhukan RI, Mahfud MD mengecam sebuah video viral yang menunjukkan deklarasi dukungan sejumlah oknum Satpol PP Garut kepada Gibran Rakabuming sebagai Cawapres.
Mahfud MD, menyebut bahwa tindakan oknum Satpol PP Garut tersebut merupakan sebuah tindakan yang salah karena secara terang-terang melakukan deklarasi dukungan kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Mahfud MD mengecam tindakan tersebut, menyebutnya "norak" dan melanggar kode etik, sebagaimana diungkapkan dalam wawancara dengan wartawan di Kantor Kemenkopolhukam pada Rabu, 3 Januari 2024.
Dikutip Kilat.com dari video yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Mahfud MD menegaskan bahwa Satpol PP, yang juga merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), harus tetap netral dalam pemilu 2024.
"Seharusnya itu tidak boleh. Itu pelanggaran kode etik dan pelanggaran aturan sebetulnya. Itu tidak boleh dilakukan, itu norak," tegas Mahfud.
Menteri Koordinator ini menjelaskan bahwa tugas utama Satpol PP adalah melayani masyarakat dan membantu pemerintah.
Sehingga dukungan politis yang ditunjukkan oknum Satpol PP dianggap sebagai pelanggaran serius.
Mahfud juga menduga ada pihak yang mendorong oknum Satpol PP untuk mendukung calon tertentu.
"Itu kan Satpol PP diangkat untuk melayani masyarakat, untuk membantu pemerintah. Kalau lalu mihak-mihak begitu itu sudah melanggar dan sekelas Satpol PP itu saya kira tidak seberani itu kalau tidak ada yang mendorong. Nah tinggal siapa yang mendorong itu, apakah orang luar, atau orang dalam, nanti kita lihat," tambahnya.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menunjukkan sejumlah orang yang diduga anggota Satpol PP Kabupaten Garut menyatakan dukungannya secara tidak langsung kepada Gibran Rakabuming Raka.
Video tersebut memperlihatkan narasi yang menyebut bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan, sementara anggota Satpol PP menyatakan dukungan kepada Gibran.
Narasi lengkap yang disampaikan adalah berikut: "Bismiilahiirahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih."
Kepala bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Garut, Tubagus Agus Sofyan, menyayangkan kejadian tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap ikrar netralitas Satpol PP Garut pada Pemilu 2024.
Tubagus mengungkapkan bahwa Satpol PP Garut sedang memproses kejadian tersebut dengan memeriksa pembuat video dan para oknum anggota Satpol PP yang terlibat.
"Saat ini kaitan dengan video tersebut, sedang kami proses dengan provost Satpol PP Garut," kata Tubagus Agus Sofyan seperti dikutip Kilat.com dari ANTARA.
Meskipun status seluruh pegawai dalam video bukan ASN, Tubagus tetap menegaskan bahwa Satpol PP Garut bergerak cepat untuk menangani masalah tersebut dan menjaga netralitas Satpol PP. (*)
Sumber: kilat