Penjual Martabak pun Tersedak Air Minumnya Sendiri Gara-gara Gibran

Penjual Martabak pun Tersedak Air Minumnya Sendiri Gara-gara Gibran

BeritakanID.com - Sepasang mata Ridwan, seorang penjual martabak manis dan telur di Jalan Raya Kramat Asem, Jakarta Timur, membesar. Lelaki berambut sebahu asal Tegal ini,  pun tersedak dan terbatuk-batuk.

“Ndak sopannn, ya?!” katanya sambil membanting gelas plastik air lantas menginjaknya kuat-kuat.

“Idih, yang diledekin tuh orang tua, bukan orang sembarangan lagi. Kebetulan aja dia anak penggede, jadi bisa suka-suka,” kata lelaki berusia 40-an ini, masih terbatuk-batuk karena tersedak air minumnya sendiri.

“Naek nih darah tinggi aku,” lanjutnya. “Harusnya, kalau orang Jawa, jika berbicara dengan orang tua, apalagi yang jam terbangnya jauh banget darinya, pake dong sopan santun. Debat sih debat, jangan asal bicara, asal jeplak pula.”

Sekitar pukul 23.30 WIB, Minggu, 21 Januari 2024, siaran langsung salah satu stasiun televisi pemegang hak siar Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 telah usai dari Jakarta Convention Center.

Toh Ridwan dan rekan-rekannya sesama penjual makanan dan minuman ringan di salah satu ruas Jalan Kramat Asem, ramai-ramai menyaksikan siaran tunda tersebut di akun YouTube Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Para pedagang kecil ini penasaran untuk menyaksikan siaran langsung debat tersebut, tapi tak sempat karena sibuk melayani banyaknya pembeli yang antre. Banyak pembeli yang mengaku bahwa panganan itu akan dinikmati sambil menyaksikan jalannya debat.

“Satu biji martabak telur sampai hangus,” tambah Ridwan.

‘Musibah’ martabak hangus itu karena Ridwan sesekali merapat untuk bela-belain menyaksikan jalannya debat. Dan, bukan cuma  itu, pergelangan tangan kanannya sempat melepuh lantaran kecipratan minyak samin panas dari wajan, gara-gara kaget mendengar suara ledekan capres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dari siaran YouTube di telepon pintarnya yang dia sandarkan di atas kardus-kardus pembungkus martabak.

‘Insiden’ ini terjadi saat siaran tersebut memasuki sekitar dua jam 13 menit, ketika Gibran menanggapi jawaban capres nomor urut 3 Mahfud MD tentang pertanyaannya mengenai cara mengatasi Green Inflation (Inflasi Hijau), yang kemudian disarankan oleh moderator agar Gibran tidak menggunakan terminologi atau singkatan-singkatan.

“Ini tadi tidak saya jelaskan, karena Beliau kan seorang profesor. Oke, Green Inflation adalah Inflasi Hijau, sesimpel itu,” jawabnya, yang notabene menyebut kata ‘Inflation’  hanya dengan kata ‘Flation’ (baca: ‘flesyen’), malah terdengar ‘fashion’, sehingga terdengar seperti kata untuk arti ‘busana’.

Usai Mahfud menjawab, Gibran berujar sambil menunduk dengan memberi hormat kepada Mahfud. “Saya nyari-nyari jawabannya Prof Mahfud, kok nggak ketemu….”

“Wuaduh,” jerit Arif, seorang mahasiswa yang ikut menonton. “Betul kata Prof. Mahfud, nanyanya ngarang-ngarang, recehan. Kata ‘inflation’ kok disebut ‘flation’. Dan, betul kata Prof. Mahfud,  nggak ada gunanya menjawab.”

Malam pun merangkak menuju dinihari. Gerimis mulai turun disertai kilat sambar-menyambar di langit. Tapi, sorak-sorai para pedagang dan pembeli masih ramai menyaksikan jalannya debat itu.

Mengaku pendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, mereka pun memukul-mukulkan dinding gerobak-gerobak makanan, saban menyaksikan jawaban maupun tanggapan idola masing-masing.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP