BeritakanID.com - Gibran Rakabuming disambut baliho sindiran di Denpasar, Bali, Rocky Gerung sejajarkan dengan Presiden kedua RI, Soeharto.
Viral momen Gibran Rakabuming yang nekat menerobos basis PDIP di Bali, berakhir dengan pemandangan baliho nyinyiran, menuai sorotan Rocky Gerung.
Penyambutan Gibran Rakabuming yang dinilai berani oleh warga Bali ini, dibandingkan oleh Rocky Gerung dengan kejadian yang menimpa Presiden Soeharto.
Tak ayal insiden yang dialami putra sulung Presiden Jokowi ini viral bahkan mendapat perhatian dari pengamat politik, Rocky Gerung.
Baliho tersebut diantaranya bertuliskan "Selamat Datang Anak Haram Reformasi".
Beberapa diantaranya terpajang di Jalan Sudirman dan Jalan Waturenggong, Denpasar, Bali.
Menurut Gerung, keluarga Presiden menjadi sasaran hujatan selama periode Pilpres 2024.
Pernyataan ini disampaikannya melalui saluran YouTube resminya, Rocky Gerung Official, yang dikutip oleh Kilat.com pada tanggal 11 Januari 2024.
Bahkan ia tak tanggung-tanggung membuat perbandingan insiden Gibran Rakabuming dengan masa pemerintahan Soeharto.
Gerung menyatakan bahwa bahkan pada zaman itu tidak ada sindiran seremeh ini.
“Bahkan di era Pak Harto tidak ada kritikan yang sedangkal ini,” jelasnya.
Meskipun kala itu Presiden kedua RI ini dinilai kontroversial.
Bahkan banyak dikritik mahasiswa dan masyarakat sipil.
Namun menurut Rocky Gerung, sindiran pada masa itu lebih terkait dengan kebijakan otoriter.
Bukan hal-hal yang dianggapnya dangkal seperti yang terjadi pada Gibran Rakabuming.
“Tentu dia dulu dimusuhi mahasiswa, masyarakat sipil, namun tak bukan diolok-olok seperti yang terjadi hari ini," imbuhnya.
"Bentuk olok-olok di era itu kebanyakan soal kebijakan yang otoriter,” tambahnya.
Bahkan dirinya lantang menyebut soal posisi Gibran Rakabuming adalah yang paling rendah diantara dinasti Jokowi.
“Dialah paling lemah dalam mata rantai kekuasaan Jokowi,” tukasnya.
Dari sejumlah baliho sindiran yang terpajang, Rocky Gerung menilai bahwa sindiran tersebut memiliki dampak besar.
Di mata publik beberapa baliho sindiran kecil ini sudah cukup untuk menghapus kesan positif dari semua poster Gibran Rakabuming di seluruh Indonesia.
“Dalam pandangan netizen, satu baliho kecil tersebut memiliki potensi untuk menghapus semua baliho Gibran,” pungkasnya. (*)
Sumber: kilat