Akun @aniesbubble Tenggelamkan Strategi Gemoy sebagai Pengalih Kasus HAM Berat

Akun @aniesbubble Tenggelamkan Strategi Gemoy sebagai Pengalih Kasus HAM Berat

BeritakanID.com - Ulasan terbaru dari blog Indonesia at Melbourne terbitan Universitas Meobourne, Australia, memuji strategi kampanye Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan lewat kemunculan akun @aniesbubble.

Dilansir KBA News, Rabu, 7 Februari 2024, ulasan tersebut bertajuk K-pop dan Pemilihan Presiden: Anies Baswedan Mengendarai Korean Bubble (K-pop and the Presidential Election: Anies Baswedan Riding the Korean Bubble).

“Akun@aniesbubble menjadi persona baru yang ‘clueless dad’ tentu membantu Anies Baswedan melawan strategi ‘gemoy’, yang diusung Prabowo,” tulis Indonesia at Melbourne.

Akun tersebut juga dinilai mewakili model kampanye inovatif untuk memanfaatkan pengikut online organic. “Daripada mengandalkan pesan satu arah seperti kampanye tradisional, akun penggemar dapat membangun buzz, dan membuat kandidat tampil lebih menarik,” lanjut artikel tersebut.

Bersandar pada bubble dan fandom K-pop lainnya, dengan jangkauan organik dan nada optimisnya, kemungkinan akan membantu Anies Baswedan memenangkan hati penggemar K-pop di Indonesia, yang merupakan demografi yang semakin penting.

Ditulis pula, munculnya gimmick online Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta dan mantan Rektor Universitas Paramadina ini bukan satu-satunya orang yang mencoba berhubungan lebih baik dengan pemilih muda alias Gen Z dan milenial pada Pilpres 2024, yang mencapai 60 persen dari total pemilih.

Indonesia at Melboune menambahkan, kubu Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memang menonjol. Ini  karena strateginya memasarkan Prabowo sebagai sosok kakek yang ‘gemoy’ (imut, menggemaskan) kepada netizen.

“Kubu Prabowo saat ini menjadi calon presiden dengan anggaran media sosial terbesar dan unggul dalam membuat konten untuk TikTok, platform favorit pemilih Gen Z,” lanjutnya.

Kelompoknya sangat ahli dalam dunia gimmick teknologi modern, seperti animasi karakter bergaya Disney yang dihasilkan artificial intelligence (AI) yang digunakan secara luas dalam kampanyenya.

Strategi kampanye yang lebih personal yang digunakan oleh kubu Prabowo ini, bisa dibandingkan dengan pendekatan Bongbong Marcos dan Sara Duterte, yang memenangkan Pilpres Filipina 2022.

Meskipun efektif dalam membangun popularitas, dilihat dari keunggulan Prabowo atas dua kandidat lainnya, metode ini juga menjadi pengalih perhatian dari diskusi kebijakan substantif, pertanyaan mengenai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu.

Juga keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan Gibran menjadi pasangannya, dan mungkin itulah tujuannya.

Sebaliknya, pencalonan Ganjar Pranowo–Mahfud MD lebih konvensional dalam pendekatan kampanyenya. Metode kunjungan masyarakat akar rumput ‘blusukan’ yang dilakukan Ganjar, yang dipopulerkan Presiden Joko Widodo, tetap tidak berubah meskipun ada dukungan dari Jokowi terhadap Prabowo.

Adapun perubahan lanskap kampanye online ini paling jelas terlihat, selain keterlibatan calon presiden Anies Baswedan baru-baru ini ke dalam fandom K-pop melalui akun X (Twitter) Anies Bubble.

Indonesia  at Melboune menambahkan, pengaruh budaya penggemar terhadap wacana politik di Indonesia sering kali terabaikan. Penggemar dianggap delusi dan obsesif sehingga membatasi relevansinya bagi ahli strategi politik yang mencari daya tarik luas.

Namun, pengaruh politik K-pop di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sedang meningkat dan tidak boleh dianggap remeh.

Penyebaran apa yang disebut Gelombang Korea (atau Hallyu) sejak akhir tahun 2000-an menjadikan Indonesia sebagai basis penggemar K-pop terbesar di dunia.

Jumlah mereka –dan pengabdian mereka yang besar – telah menjadikan penggemar K-pop Indonesia memiliki kekuatan yang kuat di media sosial. Berdasarkan laporan Twitter pada 2021, Indonesia kini menjadi sumber perbincangan K-pop nomor satu di dunia.

Penggemar K-pop dapat memanfaatkan kehebatan dan obsesi media sosial mereka terhadap idola mereka untuk mengadvokasi perubahan dan dampak sosial.

Selama pandemi misalnya, penggemar K-pop termasuk salah satu penggalangan dana paling aktif di platform donasi Kitabisa. BTS Army Indonesia, fandom boyband K-pop BTS yang sangat populer, mengumpulkan dana sebesar Rp 447 juta untuk para korban bencana Stadion Kanjuruhan pada 2022 yang dilaporkan menewaskan 135 orang.

Namun, penggemar K-pop juga semakin menyuarakan ketidakpuasan mereka. Misalnya, mereka adalah penentang keras UU Omnibus Cipta Kerja yang kontroversial yang disahkan DPR pada tahun 2020. Mereka juga mengadvokasi perdamaian di Palestina dan mendukung upaya penggalangan dana secara online.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP