Dear Bang Ara Dapat Salam dari Ketua PDIP Jabar: Selesaikan Dulu Utangmu

Dear Bang Ara Dapat Salam dari Ketua PDIP Jabar: Selesaikan Dulu Utangmu

BeritakanID.com - Mantan Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait masih memiliki 'utang' terhadap DPD PDIP Jawa Barat.

Utang Maruarar Sirait ini menurut Ketua DPD PIDP Jabar Ono Surono adalah terkait pengurusan balik nama sertifikat kepemilikan kantor DPD PDIP Jabar.

Ono menuturkan, Ara belum menyerahkan satu persyaratan untuk memproses balik nama sertifikat kantor DPD PDIP Jabar.

Padahal kata anggota Komisi IV DPR RI itu, pihaknya sudah mengirimkan surat resmi ke kediaman Maruarar Sirait di Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam surat itu, PDIP Jabar memberi tenggat waktu bagi Ara untuk menyerahkan persyaratan balik nama sertifikat kantor sampai 6 Februari 2024. "Tapi sampai hari ini surat kami tidak direspons dia," ujar Ono. 

Ono lalu menjelaskan sejarah kantor PDIP Jabar. Ia mengatakan, awalnya PDIP Jabar memiliki dua kantor di Kota Bandung, yaitu di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Pelajar Pejuang 45 Nomor 1.

Saat itu kata dia, kantor tersebut masih atas nama tiga orang yaitu Ketua DPD almarhum Pak Jajang, Sekretaris Pak Rudi Harsa, dan Bendaharanya Maruarar Sirait.

"Jadi sertifikat dua kantor PDIP Jabar atas nama Ketua, Sekretaris, dan Bendahara karena saat itu belum ada aturan harus atas nama DPP," ucap Ono, Senin (12/2/2024).

Di tahun 2019, saat Ono menjadi Ketua PDIP Jabar keluar aturan baru bahwa sertifikat kantor partai harus atas nama DPP. Sebagai ketua, Ono mengurus proses balik nama kantor DPD PDIP Jabar.

"Setelah dicari di brankas DPD, sertifikat itu tidak ada. Kami lalu konfirmasi ke Pak Rudi Harsa, beliau bilang sertifikat dipegang Maruarar," tutur Ono. 

Ternyata Ono menerangkan, berdasarkan keterangan dari Maruarar, dua sertifikat kantor PDIP Jabar hilang. Ono lalu mengurus pembuatan sertifikat baru.

Ia meminta sejumlah persyaratan kepada tiga orang yang namanya tercantum dalam sertifikat lama, yakni ahli waris almarhum Ketua DPD saat itu Jajang, Rudi Harsa, dan Ara.

Dari ketiga orang itu, Ono mengatakan, hanya Maruarar Sirait yang belum menyerahkan persyaratan untuk mengurus pembuatan sertifikat. 

"Seluruh berkas yang lain sudah kami serahkan ke notaris agar sertifikat kantor PDI Perjuangan Jabar bisa segera dibalik nama. Tinggal menunggu syarat dari Ara saja," ujar dia.

Untuk itu, Ono meminta Ara segera menyerahkan persyaratan yang mereka minta agar pengurusan sertifikat kantor PDIP Jabar bisa rampung.

Ono menunggu itikad baik dari Maruarar Sirait untuk menyelesaikan utangnya terhadap PDIP Jabar. 

"Jadi, teman-teman media bila bertemu dengan Maruarar Sirait tolong sampaikan, silakan bila ingin keluar dari PDI Perjuangan atau ingin mendulang suara capres lain di basis PDI Perjuangan, tapi selesaikan dulu sertifikat atas nama PDI Perjuangan karena itu bukan hak dia. Selesaikan dulu utangnya," ujar Ono.

Mengenai keluarnya Ara dari PDIP, Ono sudah curiga ketika anak dari Sabam Sirait itu mengatakan, Ganjar Pranowo tidak lebih baik dari Joko Widodo dan tak yakin akan menang di Jawa Barat.

Padahal Ara telah membentuk relawan yaitu Network for Ganjar Presiden bersama beberapa ketua alumni perguruan tinggi besar di Jawa Barat.

Bahkan melakukan berbagai macam kegiatan sehingga Ara diyakini masih ada di gerbong Ganjar Pranowo.

"Tetapi sempat saya bilang ke teman-teman di Jawa Barat, tolong awasi pergerakan Maruarar karena saya melihat ada satu indikasi ikut ke Jokowi, dan akhirnya terbukti," ujarnya.

Sumber: suara

TUTUP
TUTUP