Isu KM 50 Kembali Mencuat, Kritik Guru Besar dan Tudingan Andi Arief

Isu KM 50 Kembali Mencuat, Kritik Guru Besar dan Tudingan Andi Arief

BeritakanID.com - Isu seputar peristiwa KM 50 kembali mencuat di publik setelah Forum Guru Besar di beberapa kampus ternama di Indonesia mengungkapkan kritik terhadap Presiden Jokowi.

Perdebatan ini semakin menghangat setelah elite Partai Demokrat, Andi Arief, memberikan komentar tajam.

Pada malam Minggu akhir Desember 2020 sekitar pukul 22.45 WIB, rombongan Rizieq Syihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), mengalami insiden yang mengarah pada baku tembak di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Rombongan tersebut terdiri dari delapan mobil, termasuk keluarga Rizieq dan pengawal FPI. Kejadian bermula ketika laskar FPI yang mengawal Rizieq merasa diikuti oleh sejumlah mobil tak dikenal.

Laskar FPI mencatat beberapa nomor plat mobil, termasuk Avanza hitam B 1739 PWQ dan Avanza silver.

Malam itu, saat keluar dari kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, mobil rombongan Rizieq dipepet oleh sejumlah mobil penguntit.

Pada pukul 00.10 WIB, setelah melewati pintu tol Karawang Timur, tiga mobil Avanza mencoba masuk ke dalam konvoi dan terus mengikuti rombongan. Laskar FPI berhasil menjauhkan mobil penguntit tersebut.

Hanya saja, setelah keluar dari Tol Karawang Timur, salah satu mobil pengawal Rizieq dipepet, meskipun berhasil lolos hingga akhirnya beristirahat di Rest Area KM 57.

Sementara itu, mobil Chevrolet B 2152 TBN yang menjadi pengawal paling belakang mengalami serangan.

Kabar dari enam orang pengawal di mobil Chevrolet menjadi tidak bisa dihubungi, dan upaya mencari mereka di lokasi kejadian tak membuahkan hasil.

Pada saat itu, terjadi baku tembak antara kelompok orang yang menguntit dan laskar FPI.

Enam pelaku yang ada di mobil Chevrolet berhasil ditangkap di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, namun dua di antaranya telah meninggal akibat baku tembak.

Selanjutnya, petugas membawa dua pelaku yang masih hidup ke rumah sakit, sementara empat pelaku yang lain ditangani di rest area tersebut.

Namun, dalam perjalanan menuju Mapolda Metro Jaya, keempat pelaku tersebut menyerang petugas dan berupaya merebut senjata di dalam mobil.

Akibatnya, petugas terpaksa menembak keempat pelaku hingga meninggal dunia.

Peristiwa ini sempat heboh karena menelan korban enam pemuda anggota FPI, yaitu Andi Oktiawan, Ahmad Sofiyan, Lutfi Hakim, Faiz Ahmad Syukur, Muhammad Suci Khadavi, dan Muhammad Reza.

Dua anggota Polri, Ipda MYO dan Briptu FR, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan di luar proses hukum atau unlawful killing dengan dakwaan Pasal 338 dan Pasal 351 KUHP.

Sebelumnya, elite Partai Demokrat Andi Arief memberikan komentar menohoknya mengenai kampus ternama di Indonesia yang mengungkapkan kritik terhadap Presiden Jokowi.

Andi Arief mengaku, dirinya memiliki pertanyaan sendiri kepada forum guru besar yang melayangkan kritikan kepada Presiden Jokowi itu.

"Saya hanya ingin bertanya satu hal pada seluruh Forum Guru Besar, berada dimana saat anak-anak muda ditembak dan dibunuh di km 50?," timpal Andi Arief dalam keterangannya di aplikasi X @Andiarief__ (3/2/2024).

Sumber: fajar

TUTUP
TUTUP