Ramai Guru Besar Kecam Jokowi, Fahri Hamzah: Mereka Kejam dan Kasar

Ramai Guru Besar Kecam Jokowi, Fahri Hamzah: Mereka Kejam dan Kasar

BeritakanID.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menanggapi ihwal sejumlah guru besar memberikan kritikan kepada Presiden Joko Widodo.

“Ini agenda siapa,” tulis Fahri Hamzah dalam cuitannya di Akun X, Kamis, (1/2/2024).

Wakil Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, ini menyatakan, hampir 10 tahun kampus diam, guru besar bungkam. Termasuk saat ia ditolak ceramah di UGM sebagai pimpinan DPR RI .

“Jadi saya yakin ini soal Jokowi mendukung Prabowo. Coba kalau dukung 01 dan 03 pasti aman. Semua ini adalah kekuatan yang menghambat Indonesia maju,” tuturnya.

Demikian juga dengan kelompok yang disebut sebagai pejuang HAM, berbagai aktivis dari masa lalu tiba-tiba bangun dari kuburannya, dan melakukan segala macam cara secara nasional dan internasional untuk menghentikan konsolidasi kita yang sedang berjalan.

“Hari-hari terakhir ini, mereka sedang sangat berusaha agar ada hambatan bagi persatuan pak Prabowo dan pak Jokowi. Mereka memang tidak menyangka bahwa setelah jagoan mereka menolak menjadi wakil pak Prabowo, akhirnya justru jatuh kepada kader yang paling muda, Gibran yang adalah anaknya pak Jokowi. Situasi inilah yang membuat seluruh dunia panik,” jelasnya.

Menurutnya, hal itu tidak terlepas karena dua minggu lagi Prabowo akan jadi presiden terpilih (president elect).

“Sementara mereka begitu takut Indonesia akan mengalami transisi yang lancar dalam kepemimpinan dan agenda pembangunan menuju Indonesia emas 2045,” ungkapnya.

Dia mengajak untuk mewaspadai gerakan-gerakan mereka. Orang-orang yang sadar atau tidak sedang tidak menjalankan agenda bangsa sendiri.

“Mereka marah karena rekonsiliasi Prabowo-Jokowi dan mereka panik Prabowo-Gibran akan menang sekali putaran. Saya yakin mereka akan bikin keruh sampai akhir. Macam-macam hoax dan isu jahat akan dipakai. Mereka kejam dan kasar karena ambisi pribadi menggelapkan mata. Semoga Allah SWT menyelamatkan bangsa kita,” jelasnya.

Sebelumnya, Sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) memberi peringatan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Petisi Bulaksumur.

Mereka diantaranya termasuk guru besar, dosen, dan mahasiswa.

Petisi Bulaksumur itu dibacakan di Balairung UGM, Rabu, (31/1/2024). Dirangkaikan dengan Himne Gadjah Mada. Dari unsur mahasiswa diwakili Ketua BEM KM Gielbran M. Noor.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Koentjoro membacakan isi petisi itu.

Selain UGM, Universitas Islam Indonesia (UII) membacakan pernyataan sikap Indonesia Darurat Kenegaraan. Dipimpin langsung Rektor UII, Prof Fathul Wahid. Pembacaan pernyataan sikap itu dilakukan di Auditorium Prof Abdul Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII hari ini.

Sumber: fajar

TUTUP
TUTUP