BeritakanID.com - Co-Captain Timnas Pemenangan AMIN Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong berbicara tentang dua model kecenderungan negara-negara di dunia saat ini dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Yaitu, negara otoriter yang membuat negara tersebut mengalami kemunduran dan negara demokratis yang berbuah kemajuan.
Berbicara dalam dalam podcast di kanal YouTube @Abraham Samad SPEAK UP Kamis malam, 22 Februari 2024, Tom Lembong mengungkap dua kecenderungan itu merujuk penjelasan seorang pakar.
Dia menjelaskan pemerintah yang otoriter dan oligarkis akan selalu memelihara kemiskinan dan kebodohan. Karena dalam keadaan miskin dan bodoh, rakyat tidak akan berpikir kritis sehingga akan mudah dikendalikan. Apalagi rakyat juga memiliki ketergantungan kepada pemerintah.
“Rezim oligarkis bergabung dengan kubu-kubu yang secara politis cenderung otoriter, itu sengaja melestarikan kalangan yang berpenghasilan rendah yang punya berbagai ketergantungan pada program-program sosial pemerintah,” ungkapnya.
Perekonomian sebuah negara dengan model kepemimpinan seperti itu akan semakin terpuruk yang bisa membuat gejolak di tengah masyarakat. Pemerintah pun akan menggunakan pendekatan represif untuk mengendalikan situasi.
“Ini jadi lingkaran setan,” ucap mantan Menteri Perdagangan ini.
Sebaliknya, negara demokrasi dengan sistem perekonomian yang baik dan kebijakan yang diambil menggunakan pendekatan teknokratis akan memperkuat dan mempertebal jumlah kelas menengah.
Keberadaan kelas menengah ini lalu akan menjadi tulang punggung perekonomian dan juga tulang punggung demokrasi. Karena mereka akan menjadi masyarakat yang kritis terhadap negara. Apalagi kelas menengah itu tidak hanya secara ekonomi, tapi juga dari segi pendidikan.
“Mereka itu sudah pasti akan progresif, sudah pasti akan bersuara, punya opini dan menyuarakan terus dan menagih kepada pemerintah dengan suara lantang. Itu seperti lingkaran positif,” papar pengusaha jebolan Universitas Harvard, Amerika Serikat ini.
Dia menjelaskan Indonesia saat ini sedang berhadapan dengan dua kencederungan tersebut. Saat ini merupakan momen-momen yang menentukan bagi Indonesia.
“Pertempuran antara dua elemen ini sedang terjadi. Kita ini lagi memilih apakah mau ke arah reformasi, teknokrasi, demokrasi atau ke arah oligarki, status quo, represi. Pilihan ini sangat kritis. Saat ini, bulan-bulan ini sangat menentukan nasib bangsa kita,” tandasnya.
Sumber: kbanews