BeritakanID.com - Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mengatakan setiap warga negara di Indonesia memiliki kebebasan berpendapat yang dijamin undang-undang. Jadi, kata Anies, ketika ada warga negara yang memilih untuk mengungkapkan ekspresinya berbagai ekspresi merupakan hak warga negara.
“Dalam bentuk tulisan, dalam bentuk podcast, dalam bentuk rekaman termasuk juga dalam bentuk poster, dalam bentuk spanduk, dalam bentuk jumlah massa itu adalah hak warga negara,” kata Anies di Markas Pemenangan AMIN, Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.
Menurutnya pemerintah tidak boleh menghalangi. Jika ada masyarakat yang menggelar aksi demonstrasi memprotes hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 termasuk hasil pilpres. Dia menuturkan kebebasan berpendapat untuk mengungkapkan pikiran berorganisasi yang dijamin konstitusi.
“Dan hak warga negara ini harus dihormati karena itu bisa diungkapkan untuk isu apapun juga. Karena itu apabila kita menghormati konstitusi, menghormati prinsip bernegara kita maka itu juga harus dihormati,” tuturnya.
Dia menuturkan tak tahu bila ada rencana aksi oleh para relawan maupun simpatisan AMIN di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, kata Anies, aksi-aksi tersebut harus di hormati.
“Jadi pandangan saya terhadap ungkapan-ungkapan saat ini yang dilakukan di luar MK adalah hak konstitusional yang harus dihormati dan tidak boleh dihalangi. Pada prinsipnya kita menginginkan agar proses ini berjalan tuntas, dari situ baru kemudian kita lihat,” imbuh Anies.
Anies pun kembali menegaskan bahwa agenda perubahan terus dibawa. Dia ingin Indonesia yang adil dan memberikan kesetaraan kesempatan.
“Tapi yang pasti kami tegaskan bahwa agenda perubahan itu terus ingin kita bawa, karena kita ingin Indonesia yang adil, Indonesia yang memberi kesetaraan, kesempatan,” imbuh Anies.
“Indonesia yang pemerintahannya memberikan ruang berdemokrasi yang benar dan baik jadi agenda itu yang akan kita bawa terus,” tambahnya.
Belum lama ini, para simpatisan maupun relawan melakukan aksi protes yang di gelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan gedung DPR RI. Adapun protes itu mengenai pemilu yang curang dan Presiden Joko Widodo memihak terhadap pasangan calon tertentu yang tak lain, paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sumber: kbanews
