Arti Kedutan Mata Kanan Atas Menurut Islam, Benarkah Ada yang Rindu dan Akan Kedatangan Tamu? Begini Penjelasan Ustadz

Arti Kedutan Mata Kanan Atas Menurut Islam, Benarkah Ada yang Rindu dan Akan Kedatangan Tamu? Begini Penjelasan Ustadz

BeritakanID.com - Kedutan mata kanan atas artinya apa menurut Islam? Simak penjelasan ustadz di sini.

Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa kedutan mata kanan artinya adalah akan melihat seseorang yang datang.

Benarkah arti mata kanan kedutan tersebut?

Salah satu yang menjelaskan arti kedutan pada mata kanan tersebut adalah akun TikTok @dadann.

Videonya viral dan mendapat jutaan tanda suka atau likes.

“Fakta tubuh yang harus kamu tahu!” tulisnya dalam keterangan atau caption video.

Kemudian dalam videonya, pengguna TikTok ini mengklaim bahwa ia mengetahui sejumlah arti pertanda melalui hal-hal dialami anggota tubuh.

Misalnya, bulu mata jatuh artinya ada orang yang merindukan, mata kiri berkedut artinya akan melihat hal buruk, dan sebagainya.

Namun benarkah hal tersebut? Dan bagaimana menurut pandangan Islam?

Terkait hal tersebut ada penjelasan dari Ustadz Aswanto Muhammad Takwi., Lc., M.A. yang tayang di YouTube WahdahTV.

Menurut ustadz, arti kedutan mata kanan atas ini hanyalah mitos belaka.

“Jadi ini ada perkara-perkara yang sifatnya mitos, khurafat, dan tidak ada kaitannya antara kejadian tersebut dikaitkan dengan hal-hal yang terjadi,” kata Ustadz Aswan dikutip Kilat.com Senin 29 April 2024.

“Misalnya kelopak mata bergerak atau telinga berdengung, itu tidak ada hubungannya,” sambungnya.

Pemuka agama ini kemudian menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan sebab akibat di alam semesta.

“Allah SWT menciptakan sebab dan akibat di alam semesta ini, misalnya api adalah sebab sesuatu terbakar,” katanya.

“Lalu soal kedutan mata yang kemudian setelah itu terjadi sesuatu, itu bukan sebab akibat,” imbuhnya.

Ustadz Aswanto kemudian memberikan contoh peristiwa.

“Misalnya, kelopak mata bergerak atau kedutan mata itu mungkin karena ada syaraf yang sedang bergerak,” katanya.

“Dan tidak ada hubungannya dengan kejadian-kejadian yang akan terjadi, karena hal tersebut tidak bisa diterima akal, dan ilmu syariat Islam tidak ada yang berkaitan,” lanjutnya.

Baginya, kedutan lebih karena kondisi anatomi tubuh, dan kejadian setelahnya juga sudah atas izin Allah SWT.

“Mungkin saja setelah kedutan lalu ada kejadian yang kebetulan terjadi, walaupun sebenarnya tidak ada kebetulan semua atas kehendak Allah,” katanya.

“Karena misal terjadi pada seseorang, bisa jadi tidak terjadi pada orang lain, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai hukum yang tetap, yang menjadi hukum sebab akibat,” jelas ustadz. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP