Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

BeritakanID.com - Perkelahian antara anggota Brimob Polda Papua Barat Daya dengan anggota TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong dipicu teguran terhadap dua anggota Brimob yang mengenakan pakaian preman dan membawa orang masuk tanpa tiket.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar, kepada Kantor Berita Politik RMOL, mengatakan, peristiwa terjadi pada Minggu (14/4) sekitar pukul 09.30 WIT, di pintu masuk ruang tunggu keberangkatan kantor Pelindo IV Sorong.

Akibat perkelahian itu, 5 orang dari anggota Brimob dan TNI AL mengalami luka-luka.

"Korban luka 5 orang, sudah dirawat di RS," pungkasnya.

Berdasar informasi, kelima korban luka adalah, tiga anggota Pomal Lantamal XIV/Sorong, yakni Serda Pomal Dino Arif Triyanto Tommi, mengalami luka robek di bagian kepala belakang, Kelasi Satu Pomal Akbar Rizky, mengalami luka robek di telinga kiri dan luka lebam bengkak di pipi kiri, dan Kelasi Dua Pomal Brigis Abdul Gofar, luka terbuka di belakang kepala kiri.

Kemudian anggota Yonmarhanlan XIV/Sorong, yakni Prada (Mar) Yasir Alhamdi, mengalami luka robek di kepala dan luka lebam di mata kanan, serta luka robek di telinga kanan.

Sedang korban dari anggota Polresta Sorong Kota, yakni Aipda Darwin Sagala, mengalami luka robek pada kepala bagian belakang.

Diperoleh informasi, kejadian berawal ketika KM Sinabung dari Pelabuhan Makassar tujuan Manokwari sedang bersandar di Pelabuhan Sorong.

Saat itu ada 2 anggota Brimob berpakaian preman masuk ruang tunggu menggunakan helm dan tidak memiliki tiket, serta membawa orang. Melihat itu, anggota Pomal yang sedang melaksanakan pengamanan menegur.

Dua anggota Brimob itu melakukan hal serupa berulang kali, hingga akhirnya ditegur anggota Pomal. Tidak terima, anggota Brimob langsung memukul anggota Marinir.

Atas kejadian itu, anggota Pomal mengamankan anggota Brimob di ruang tunggu. Pada saat mengamankan anggota Brimob itu terjadi saling tarik, hingga mengakibatkan baju anggota Brimob robek.

Melihat kejadian itu, saksi atas nama Asoka Sentuf, petugas terminal pelabuhan penumpang PT Pelindo IV Sorong, mengamankan anggota Brimob ke dermaga, karena saksi mengenal anggota Brimob itu.

Namun saat mengamankan itu, saksi nyaris dipukul anggota Brimob teman pelaku pemukulan anggota Marinir. Meski begitu amarah kedua anggota Brimob dapat diredam saksi.

Saat saksi dan anggota Brimob sampai di dermaga, salah satu dari anggota Brimob itu menelepon teman-temannya dengan kalimat "Semua yang ada di barak segera ke pelabuhan, kita bungkus pelabuhan dengan anggota Pomal".

Setelah menelepon, dua anggota Brimob itu naik ke atas KM Sinabung, tidak lama setelah itu saksi melihat dua anggota Brimob itu turun dari KM Sinabung. Anggota yang bajunya sempat robek sudah ganti jaket sweater.

Saksi pun mengawal ke luar ruang tunggu. Sampai di luar, saksi melihat anggota Brimob lain sudah di terminal ruang tunggu, dengan jumlah sekitar 20 orang, menggunakan baju dinas dan preman. Dua anggota Brimob menghampiri teman-temannya di terminal ruang tunggu.

Tidak lama kemudian, semua anggota Brimob itu mendatangi ruang tunggu pelabuhan, dan memaksa anggota Pomal keluar untuk berkelahi. Namun pintu ruang tunggu ditutup anggota Pomal, hingga pintu ruang tunggu didobrak anggota Brimob.

Setelah pintu terbuka, terjadilah adu fisik, namun dapat dilerai anggota masyarakat. Anggota Brimob dikawal ke luar ruang tunggu, sedangkan anggota Pomal di dalam ruang tunggu.

Namun, saat dilerai, ada salah satu anggota Brimob tertinggal di ruang tunggu dalam keadaan terkapar. Saat itulah salah satu anggota Brimob yang ada di luar ruang tunggu memprovokasi masyarakat dan para buruh pelabuhan dengan kalimat "bahwa anggota Brimob yang ditawan di dalam ruang tunggu oleh Pomal merupakan orang Serui Papua jadi orang Papua harus bantu lawan Pomal".

Mendengar itu, masyarakat dan buruh serta Brimob menyerang kembali anggota Pomal yang ada di ruang tunggu, sehingga anggota Pomal lari terpencar ke arah Dermaga.

Setelah melihat ada anggota Pomal tergeletak di depan pintu dalam terminal, anggota Brimob segera lari meninggalkan pelabuhan penumpang PT Pelindo IV Sorong.

Informasi yang diterima juga menyebutkan, sampai saat ini situasi di sekitar lokasi kejadian masih panas.

Untuk itu perlu antisipasi terhadap adanya aksi balasan dari anggota Lantamal XIV/Sorong dan Yonmarhanlan XIV/Sorong terhadap Sat Brimob Polda Papua Barat Daya dan Polresta Kota Sorong yang tidak terima akibat rekannya dikeroyok oknum anggota Sat Brimob Polda Papua Barat Daya.

Sumber: RMOL

TUTUP
TUTUP