Ratusan Pejuang Demokrasi Yogyakarta Berangkat ke Mahkamah Konstitusi

Ratusan Pejuang Demokrasi Yogyakarta Berangkat ke Mahkamah Konstitusi

BeritakanID.com - Setidaknya dua bus rombongan dari Yogyakarta tadi malam berangkat ke Jakarta. Mereka mendatangi Mahkamah Konstitusi untuk memberikan dukungan moral kepada majelis hakim agar tidak takut memutuskan yang terbaik untuk penegakan demokrasi dan bangsa.

Dua bus masing-masing berangkat dari Masjid At-Tahkim Punokawan Jalan KHA Dahlan Yogyakarta dan Gedung PDHI Kompleks Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.

Koordinator keberangkatan dari Masjid At-Tahkim Marsda Purn Firdaus Syamsudin mengatakan, satu bus rombongan berkapasitaas 50 orang. Berangkat selepas Salat Magrib jamak Salat Isya menuju Jakarta. Rencana sebelum ke MK transit dulu di Masjid Sunda Kelapa.

“Jam 11 siang harus sudah tiba di MK untuk menunaikan Salat Jumat di depan MK. Khatib Jumat Din Syamsuddin,” katanya saat ditemui KBA News sebelum berangkat, Kamis, 18 April 2024 malam.

Koordinator Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3) Jateng-DIY ini mengatakan, rombongan berada di MK sampai sore kemudian balik lagi ke Masjid Sunda Kelapa. Setelah itu bertolak balik ke Yogyakarta.

Dia mengungkapkan, untuk tanggal 22 April 2024 saat MK membacakan putusan sengketa Pilpres, rencananya rombongan dari Yogyakarta kembali ke Jakarta. Hanya saja kemungkinan peserta yang berangkat bergantian.

“Apakah kita berangkat lagi lihat perkembangan. Mungkin gantian. Besok kita rapatkan di dalam bus saat perjalanan pulang,” ungkapnya.

Sementara itu, Penasihat Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) Yogyakarta Syukri Fadholi yang turut dalam satu rombongan mengatakan, kedatangannya ke Jakarta untuk menghadiri aksi sejuta umat di MK. Pecinta demokrasi dari perwakilan berbagai daerah di Indonesia akan hadir dalam acara tersebut.

“Alhamdulillah dari Yogyakarta minimal dua bus yang berangkat. Ada juga yang ke Jakarta naik kereta api atau mobil pribadi,” ungkapnya.

Menurut dia, kedatangan dari berbagai daerah ini bisa memberikan keberanian bagi hakim MK untuk memutuskan perkara secara bijaksana, adil, dan memenuhi rasa keadilan. Baginya, perkara sengketa bukan persoalan menang dan kalah, namun berkaitan dengan demokrasi dan nasib anak cucu bangsa.

“Semoga hakim MK dalam memutuskan perkara menggunakan hati nurani dan akal budi. Tidak terpengaruh godaan dan ancaman dunia,” pintanya.

Aksi sejuta umat di MK pada Jumat 19 April 2024 rencananya dihadiri sejumlah tokoh presidium GPKR Pusat antara lain Prof Dr Hafidz Abbas, Dr Abdullah Hehamahua SH MH, Dr Sabriati Aziz, drg Paulus Januar MSC CMC, Prof Dr Rochmad Wahab, Komjen Pol (Purn) Oegroseno, Prof Dr Din Syamduddin, Prof Dr Didin S Damanhudi, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, dan lainnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP