Desa Sukolilo Pati Diduga Terkenal Dihuni Komplotan Maling Mobil Rental, Polisi Tak Berani Turun Tangan

Desa Sukolilo Pati Diduga Terkenal Dihuni Komplotan Maling Mobil Rental, Polisi Tak Berani Turun Tangan

BeritakanID.com - Imbas tewasnya pemilik rental mobil usai dikeroyok massa, kini kedok Desa Sukolilo di Pati, Jawa Timur mulai terbongkar.

Menurut keterangan dari pihak yang enggan diberitahu identitasnya, desa tersebut mayoritas diduga dihuni oleh komplotan maling mobil.

"Memang mayoritas penduduknya jadi komplotan maling khususnya penggelapan mobil rentalan," ujar dia.

Dia pun menceritakan pengalaman pahit keluarganya saat berurusan dengan warga Desa Sukolilo.

Pada 2018, saudaranya yang merupakan pengusaha rental mobil itu menyewakan kendaraannya kepada warga Sukolilo.

Namun sudah satu pekan mobil sewaannya itu tak kunjung dikembalikan.

Alhasil, pemilik rental mobil mengambil tindakan dengan mendatangi desa tersebut.

Nahas, kedatangannya itu disambut tindakan pengeroyokan oleh sejumlah warga.

"Giliran mobil dijemput malah saudaraku dan keempat temannya pada dikeroyok orang sekampung. Tapi Alhamdulillah tidak sampai ninggal nyawa di situ," ungkapnya.

Setelah kejadian nahas itu, pihaknya langsung melaporkan kasus ini ke kepolisian setempanya.

Sayangnya, pihak kepolisian justru enggan turun tangan ketika mengetahui kasus ini melibatkan warga Desa Sukolilo.

"Terus besoknya mau manggil Polsek Area Kudus dan Pati tapi polisinya pada nggak mau nganterin kalau kasus mobil yang dimaling orang Sukolilo," tuturnya.

"Padahal KTP asli perental mobil tersebut masih dipegang buat barang bukti," sambungnya.

Pada akhirnya, pihaknya menewa enam orang preman untuk menindaklanjuti kasus ini.

Beruntungnya, mobilnya berhasil dikembalikan meski tidak mudah.

"Alhasil berhasilnya ambil mobil tersebut nyewa preman 6 orang yang badannya gagah dan seorang bayan desaku, syukur mobil tersebut bisa diambil alih kembali walaupun ada sedikit adu bacot saat di lokasi, nggak apa-apa bayar abis 10 juta yang penting mobil masih bisa kembali," bebernya.

Kendati demikian, dia menyangkan atas aparat yang dinilai acuh dalam menangani kasus ini.

"Perlu diketahui bahwasannya di negara Indonesia tercinta ini masih ada daerah yang 1 kecamatan mayoritas maling tapi aparat tidak berani menyentuh sedikit pun. Ini cerita real yang pernah dialami keluarga tanpa dilebih-lebihkan dan dikurangi sedikitpun," jelasnya.

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP