Frans Manery, Bupati Halmahera Utara yang Kejar Pendemo Menggunakan Senjata Tajam

Frans Manery, Bupati Halmahera Utara yang Kejar Pendemo Menggunakan Senjata Tajam

BeritakanID.com - Bupati Halmahera Utara, Frans Manery viral usai aksinya mengejar mahasiswa pendemo menggunakan senjata tajam.

Frans Manery membubarkan massa aksi GMKI pada 31 Mei 2024 lalu. Dalam klarifikasinya Ia mengaku telah menegur massa sebelum melakukan tindakan kejar-mengejar tersebut.

Lantas bagaimanakah latar kehidupan dari sosok Bupati Halmahera Utara tersebut? Simak profil lengkapnya yang telah Kilat.com rangkum dari berbagai sumber.

Frans Manery merupakan Bupati Halmahera Utara kedua yang menjabat sejak 9 Juli 2021 silam.

Pria kelahiran Gura, Tobelo, Halmahera Utara pada 17 Februari 1956 itu memiliki latar belakang politik berasal dari Partai Golkar.

Frans pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Fraksi Golkar pada periode 2014 sampai dengan 2015.

Sebelum menjabat menjadi seorang Bupati, diketahui Frans Manery berprofesi sebagai PNS Dinas Perkebunan Kabupaten Maluku Utara pada 1987.

Ia memulai karir politiknya pada 1997 sebagai anggota DPRD Kabupaten Maluku Utara sampai dengan tahun 1999.

Pria yang telah menjadi Bupati Halmahera Utara selama dua periode tersebut juga mengabdi penuh kepada Partai Golkar.

Dirinya pernah menjadi Pembantu Komisaris Golkar selama 5 tahun yaitu pada 1987 hingga 1992.

Selain itu, ia juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan DPD II Partai Golkar Kabupaten Maluku Utara pada 1994 sampai 1999 dan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Halmahera Utara periode 2014 hingga 2019.

Frans Manery memiliki latar belakang pendidikan terakhir yaitu di Universitas Pattimura pada tahun 1982.

Memiliki istri bernama Cristina Lesnusa dan seorang anak bernama Johan Josias Manery.

Aksinya dalam mengejar mahasiswa pendemo diduga karena kesal karena massa tidak mengindahkan permintaannya dan malah melanjutkan orasi ditengah agenda pleno KPU.

Menurut Bupati Halmahera Utara tersebut, Ia melakukan tindakan itu bukan sebagai kepala daerah dikarenakan dirinya tidak mengenakan atributnya.

Frans Manery sendiri saat ini tengah diselidiki oleh Polda Maluku Utara yang menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan terkait aksinya yang mengejar pendemo memakai senjata tajam. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP