Tak Memiliki Empati pada Guru Honorer, Ketua DPRD Garut di Rujak Warganet

Tak Memiliki Empati pada Guru Honorer, Ketua DPRD Garut di Rujak Warganet

BeritakanID.com - Forum Guru honorer Garut Jawa Barat yang tergabung adala Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) melakukann unjuk rasa di kantor DPRD Garut.

Namun tak di duga beredar vidio viral terkait demo yang menyita banyak perhatian warganet.

Dalam unjuk sara yang dilakukan guru honorer tersebut meminta kuota P3K untuk mereka.

Unjuk rasa yang digelar pada hari Jumat,14 Juni tersebut berharap di dengar aspirasinya oleh Ketua Anggota DPRD kota Garut.

Dalam kejadian unjuk rasa itu ada beberapa guru honorer yang melantangkan permintaan mereka hingga ada yang menangis di pintu masuk kantor DPRD Garut.

Euis Ida Wartihah yang berjalan menuju para pendemo dikira akan mendengar keluh kesah para pendemo justru melontarkan kalimat yang membuat pendemo marah dan sakit hati .

Dalam vidio yang beredar di akun instragam @indonesia_today Ida mengatakan dalam bahasa sunda seperti ini :

"Mangga nangisna sing sae ( silahkan nangisnya yang baik," ucap ida .

Sehingga menuai banyak reaksi dan komentar banyak warganet yang menyayangkan reaksi Ida yang dinilai tak ber empati dan sekedar mendengar aspirasi para pendemo.

Seperti komentar @Abayy1685 dilaman instagram @Indonesia_today " Ibu mau lepas jabatan sendiri atau dipaksa rakyatttt????" Yang memperoleh likes sebanyak lebih dari 12rb likes di kolom komentar.

"Dra.Hj. Eius Ida Wartihah M.si, (Namanya) katanya tidak ada niatan cuma spontan uhuyuu," tulis warganet lainnya @kumbaykambay

Hingga artis pun berkomentar @uya_kuya "Besok kamu @astrid_kuya kalau jadi DPRD jangan begitu ya harus punya hati yang merakyat," paparnya.

Banyak warganet mendesak Ida untuk melepas jabatannya mendadji ketua DPRD .

Tak banyak juga warganet yang mendai instagram partai golkar memberitahukan kelakuan kadernya ada dibimbing karna dinilai tidak sesuai janji-janjinya pada masa kampanye ter dahulu.

Hingga berita ditulis belum ada permintaan maaf atau klarifikasi dari pihak DPRD atau Eius Ida sendiri (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP