BeritakanID.com - Saksi kunci kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki yakni Dede, mengungkapkan alasan mengapa dirinya nekat memberikan keterangan palsu.
Dede mengatakan awalnya ia merasa berat hati ketika diminta untuk mengikuti skenario Iptu Rudiana di Polres Cirebon.
Namun Dede takut untuk menolak karena saat itu berhadapan langsung dengan kepolisian, terlebih dirinya hanyalah rakyat biasa yang tidak mengerti masalah hukum.
"Saya rakyat kecil gak ngerti hukum, sekolah pun hanya SMP. Saya ngerasa takut, saya bisa apa di situ," katanya saat konferensi pers Persatuan Advokat Seluruh Indonesia (PERADI) pada 22 Juli 2024.
Meski demikian, Dede membantah mau memberikan kesaksian palsu terkait kematian Vina Cirebon dan Eki karena diiming-imingi keuntungan.
Dede juga merasa dijerumuskan oleh Aep dalam lingkaran kasus yang sebenarnya sama sekali tidak ia ketahui.
Menurutnya jika sejak awal Aep menceritakan bahwa ia akan menjadi saksi kasus pembunuhan, maka dirinya akan menolak untuk menemani ke kantor polisi.
Setelah menuruti arahan Aep dan skenario Iptu Rudiana, Dede menyadari ada konsekuansi berat yang harus ditanggung di masa depan.
Ia juga sempat mempertanyakan kekhawatirannya tersebut kepada Aep.
Tetapi, rekan kerjanya itu justru mengaku sengaja ingin menjebloskan para terpidana ke penjara.
Alasannya, Aep merasa kesal kepada warga sekitar yang di antaranya adalah terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki, lantaran pernah dipukuli.
"'Enggak, saya kesel sama terpidana itu', karena pernah dipukuli," ujar Dede meniru perkataan Aep.
Sumber: kilat