BeritakanID.com - Muhammadiyah saat ini kembali menjadi sorotan dan perbincangan publik.
Pasalnya, Muhammadiyah dikabarkan menerima tawaran Pemerintah soal izin tambang untuk Ormas.
Sikap Muhammadiyah yang akhirnya menerima tawaran Pemerintah soal izin tambang untuk Ormas ini menuai beragam kritikan dari sejumlah elemen masyarakat.
Baru-baru ini, Rocky Gerung mengatakan Muhammadiyah yang akhirnya menerima tawaran izin tambang tersebut telah bertentangan dengan sikap pendirinya, mendiang KH Ahmad Dahlan.
Terlebih sikap terbaru Muhammadiyah ini telah bertentangan dengan fungsi Ormas sendiri.
"Apapun argumen dari Muhammadiyah walaupun dianggap 'ya sudah dinilai manfaatnya' tetap Muhammadiyah itu Ormas, dan Ormas itu tugasnya adalah merawat kebersamaan, merawat keadilan, merawat lingkungan segala macam," kata Rocky Gerung seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube-nya Jumat, 26 Juli 2024.
"Jadi kalo Muhammadiyah terima itu artinya ideologi Muhammadiyah itu tidak lagi seperti yang dibayangkan pendirinya, oleh Ahmad Dahlan yaitu jangan cari uang dari Muhammadiyah," lanjutnya.
Rocky mengatakan dirinya menghargai sikap terbaru Muhammadiyah tersebut yang akhirnya menerima tawaran izin tambang.
Meski demikian, Rocky menyayangkan sikap Ormas tersebut lantaran kapasitas Muhammadiyah sebagai salah satu elemen kritis di Tanah Air akhirnya telah masuk ke dalam jebakan oportunisme.
"Tapi oke kita hormati itu sebagai putusan temen-temen Muhammadiyah," ujarnya.
"Namun catatan kami dari masyarakat sipil bahwa elemen-elemen kritis dari Republik ini akhirnya masuk juga dalam jebakan oportunisme, jebakan pragmatisme," sambungnya.
Rocky menuturkan dirinya menunggu pandangan Muhammadiyah yang sudah menerima tawaran izin tambang tersebut terkait masalah lingkungan dan krisis iklim.
Pasalnya, sebelumnya Muhammadiyah merupakan salah satu Ormas yang kerap lantang bersuara kritis soal krisis iklim dan masalah lingkungan.
"Sekarang kita mulai lihat misalnya, apa nanti pikiran Muhammadiyah kalo ada krisis lingkungan? Hal yang biasa diucapkan dengan tajam," ungkapnya.
Dirinya juga menyoroti sosok Busyro Muqoddas sebagai salah satu warga Muhammadiyah yang kerap aktif dalam menentang aksi perusakan lingkungan oleh sejumlah perusahaan.
Meski demikian, Rocky menilai Busyro Muqoddas akhirnya gagal untuk mencegah Muhammadiyah untuk masuk ke dalam jebakan pragmatisme.
"Pak Bussyro Muqodas itu bulak balik ke Jawa Timur advokasi perusakan lingkungan, kita ingat bahwa Bussyro jadi semacam pemandu nilai dari Muhammadiyah," katanya.
"Tapi mungkin saksinya Pak Busyro itu yang gagal untuk menghalangi atau akhirnya mengalah karena tekanan pragmatisme yang kuat," tuturnya.(*)
Sumber: kilat