BeritakanID.com - Yahya Cholil akhirnya buka suara terkait pertemuan lima Nahdliyin dengan Presiden Israel.
Selaku Ketua PBNU, Yahya Cholil pun mewakili lima Nahdliyin tersebut memberikan klarifikasi atas kepergian ke Israel yang menjadi viral di sosial media.
Meskipun lima Nahdliyin tersebut akan diberikan sanksi atas pertemuannya dengan Presiden Israel, Yahya Cholil tak memungkiri bahwa ia sendiri pernah bertemu dengan pejabat negara penjajah Palestina tersebut yakni Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, di tahun 2018 Yahya Cholil memang pernah melakukan pertemuan dengan Benjamin Netanyahu yang menjadi Perdana Menteri Israel.
Namun dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada 16 Juli 2024 ini, Yahya Cholil mengaku pertemuan yang dilakukan lima Nadhliyin tersebut bereda dengan apa yang dilakukannya.
Pasalnya Yahya Cholil mengaku pertemuannya dengan Benjamin Netanyahu adalah atas nama pribadi.
"Kalau dari segi status, memang kurang lebih sama dari segi status, kurang lebih sama saya juga ke Israel," ucapnya.
"Atas nama pribadi dan saya mempertanggungjawabkannya secara pribadi," sambungnya.
Bahkan Yahya Cholil menegaskan bahwa ia tak pernah membawa nama PBNU seperti yang dilakukan oleh lima Nahdliyin tersebut.
"Kalau saya, waktu saya kesana tidak pernah menyebut-nyebut NU, kecuali Gus Dur yang saya katakan sebagai guru saya, dan sebagai inspirator saya," jelasnya.
"Tapi segala sesuatunya saya pertanggung jawabkan cara pribadi," sambungnya.
Pasalnya, jika mengikuti jejak Gus Dur, kunjungan ke Israel tersebut seiring dengan izin dari para kyai dan berbeda dengan lima Nahdliyin yang kepergiannya justru tanpa izin PBNU.
"Nah, memang ada perbedaan-perbedaan misalmnya bahwa pertama Gus Dur sebelum melakukan engagement ke Israel, beliau melakukan konsolidasi terlebih dahulu," paparnya.
"Beliau datang pada kyai-kyai, untuk berbicara pada kyai-kyai terkait masalah ini dan upaya, peluang untuk bisa dilakukan, kemudian kyai-kyai itu merestui keberangkatan beliau," sambungnya.
Imbasnya apa yang dilakukan oleh Nahdliyin tersebut membuat publik geger dan kini kelimanya akan mendapatkan sanksi.
"Akan diberi sanksi, aturan kita sudah cukup jelas dan rinci terkait kesalahan dan sanksi ini," tandas Yahya Cholil.(*)
Sumber: kilat
