Bantah Cekik Mahasiswa Pendemo, Arwan Nur Ramadhan Klaim Hanya Ingin Ambil Megaphone

Bantah Cekik Mahasiswa Pendemo, Arwan Nur Ramadhan Klaim Hanya Ingin Ambil Megaphone

BeritakanID.com - Dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Arwan Nur Ramadhan membantah soal tudingan melakukan kekerasan terhadap mahasiswa pendemo.

Melalui pernyataan klarifikasi tertulis, Arwan Nur Ramadhan menceritakan kronologi bentrok dengan massa orasi yang terjadi pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Kala itu, Arwan Nur Ramadhan yang juga merupakan panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) mengatakan ada beberapa mahasiswa lama yang menyamar sebagai mahasiswa baru.

Di mana para mahasiswa tersebut mencoba ingin masuk ke dalam GOR UNY untuk melakukan orasi. Namun usaha 'penyusup' itu digagalkan oleh panitia keamanan.

"Panitia dari unsur dosen dan security sudah menghimbau untuk tidak melalukan aksi/orasi yang direncanakan karena kegiatan tersebut tidak berizin dan apabila ingin menyampaikan pendapat di muka umum harusnya mengikuti aturan dan prosedur yang betul dan ditempat yang benar/sesuai," bunyi pernyataan klarifikasi.

Setelah kegiatan PKKMB selesai, ribuan mahasiswa baru yang hendak pulang dihadang dengan kerumunan mahasiswa yang berorasi di depan GOR.

Situasi pun menjadi tidak kondusif, membuat jalan keluarnya mahasiswa baru terganggu.

Alhasil, Arwan berinisiatif untuk mendatangi massa dan berupaya untuk membubarkan orasi.

Arwan pun kemudian berupaya mengambil alih megaphone yang dipegang Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNY, Farras Raihan.

Namun dalam rekaman video yang beredar, Arwan justru terlihat melakukan kekerasan.

Sehingga muncul tudingan bahwa dirinya mencekik sang mahasiswa yang tengah berorasi.

"Hal tersebut tidak benar dan tidak ada upaya pencekikan atau pemukulan terhadap mahsiswa
tersebut," tegasnya.

Ia pun menyayangkan dengan beredarnya potongan video yang terkesan dirinya melakukan tindakan yang dituduhkan.

"Saya hanya ingin yang terbaik untuk pelaksanaan PKKMB agar mahasiswa segera sampai ke fakultas untuk istirahat, makan, dan sholat karena waktu sudah melebihi dari rencana yang seharusnya mahasiswa baru tersebut sampai ke fakultas masing-masing," jelasnya. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP