BeritakanID.com - Profil lengkap berserta biodata I Nyoman Nuarta akan diulas dalam artikel ini.
I Nyoman Nuarta diketahui seorang arsitek dan pematung yang cukup populer yang saat ini cukup mendapat sorotan.
Pasalnya, salah satu hasil desain yang ia garap yakni Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) banyak mendapatkan kritikan.
Istana Garuda atau istana kepresidenan di IKN tersebut kini memunculkan penilaian beragam oleh masyarakat tanah air.
Salah satunya, jika Istana Garuda yang di desain oleh I Nyoman Nuarta hasilnya justru mirip kelelawar.
Tak hanya itu, bahkan dari cuitan-cuitan di X bangunan tersebut justru terkesan mistis hingga hasilnya tak mirip dengan desain.
Berbagai spekulasi dan penilaian ini pun membuat I Nyoman Nuarta selaku arsitek banyak disorot.
Apalagi sebagai pematung ternama, I Nyoman Nuarta cukup produktif dan karya-karya nya pun cukup banyak di Indonesia.
Lantas siapa I Nyoman Nuarta, berikut profilnya.
Dikutip kilat.com dari laman P2K.stekom.ac.id, I Nyoman Nuarta merupakan merupakan salah seorang pelopor Gerakan Rupa Baru pada tahun 1976
Pria kelahiran Tabanan Bali 14 November 1951 silam ini tercatat sebagai alimni Isntitut Tekhnologi Bandung (ITB).
Karena jiwa seni, awalnya ia memilih jurusan seni lukis, namun dua tahun berjalan ia beralih ke seni patung.
Bahkan, sejak masih berstatus mahasiswa I Nyoman Nuarta pun sudah menunjukkan prestasinya dalam seni patung dengan memenangkan lomba patung proklamator republik Indonesia.
Inilah yang menjadi awal ketenaran dari I Nyoman Nuarta yang lulus sebagai sarjana seni rupa.
Jauh sebelum pro kontra istana garuda di IKN, I Nyoman Nuarta dikenal lewat sejumlah mahakaryanya.
Beberapa mahakarya yang dikenal dari pematung asal Bali ini adalah seperti Patung Fatmawati Soekarno, Patung Garuda Wisnu Kencana (Badung, Bali).
Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), serta Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta).
Saat ini, Nyoman dipercayakan sebagai arsitek untuk pembangunan beberapa proyek di IKN Nusantara, salah satunya adalah pembangunan Istana Presiden yang dinamai dengan istana garuda.
Namun sayangnya, karyanya ini di IKN ini justru banyak dikritik dengan berbagai penilain yang menyebut jika istana garuda mirip kelelawar. (*)
Sumber: kilat
