Ketua MUI Samakan Program Makan Gratis dengan Program Tuhan, Netizen: Kalau Jadi Ajang Korupsi Gimana?

Ketua MUI Samakan Program Makan Gratis dengan Program Tuhan, Netizen: Kalau Jadi Ajang Korupsi Gimana?

BeritakanID.com - Netizen sentil pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar terkait program makan gratis sama dengan program Tuhan.

Ramai cuitan di media sosial mengenai program makan gratis yang digaungkan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran.

Baru ini, Ketua MUI Anwar Iskandar menyebut jika ada seorang presiden dan wakil presiden punya program beri makan rakyat itu adalah program Tuhan.

"Jadi kalau ada seorang presiden, seorang wakil presiden punya program beri makan rakyat itu program Allah Swt. Ya iya, kan?" Ungkap Anwar Iskandar.

Sehingga tidak mungkin bagi rakyat untuk melawan program tersebut karena sudah ditetapkan oleh pemimpin.

"Mau dilawan? Mau kita lawan? Itu program Tuhan itu," kata Anwar Iskandar dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka, di halaman Istana Merdeka, Kamis 1 Agustus 2024.

Menanggapi hal ini, sejumlah warganet ikut memberi tanggapan mengenai program makan siang gratis tersebut.
Mereka takut apabila makan gratis ini akan menjadi ajang untuk korupsi.

"Bismilah Konsensi Tambang
Kalau Program Makan Gratis Malah Jadi Ajang Korupsi Bagaimana?," tulis akun X @Aryprasetyo85.

"Ketua MUI Menyamakan Makan Siang Gratis dengan Program Tuhan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Iskandar, mengungkapkan bahwa pihak-pihak yang menolak kebijakan makan siang gratis sama dengan menolak program Tuhan," cuit akun @Aryprasetyo85 menanggapi salah satu judul pemberitaan.

Anwar Iskandar juga mengutip surat Al Quraisy ayat 4 yang berbunyi: "Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

Diketahui, makan gratis merupakan program dari presiden terpilih hasil Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Program tersebut sedang dipersiapkan untuk dilaksanakan pada pemerintahan selanjutnya. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP