Saksi Bongkar Borok Perilaku Meita Irianty Selama di Wensen School, Kerap Kasar ke Anak Didik hingga Sebut Stafnya Gembel

Saksi Bongkar Borok Perilaku Meita Irianty Selama di Wensen School, Kerap Kasar ke Anak Didik hingga Sebut Stafnya Gembel

BeritakanID.com - Kasus penganiayaan balita oleh Meita Irianty di Daycare miliknya, Wensen School kini memasuki babak baru.

Baru-baru ini kuasa Hukum korban, Fathia Fairuza mengatakan telah mendampingi para saksi untuk mengungkap fakta baru terkait penganiayaan balita oleh Meita Irianty.

Dalam pemeriksaan tersebut, Fathia Fairuza mengungkapkan para saksi yang merupakan guru di Daycare Wensen School Depok, menyaksikan langsung penganiayaan balita. 

"Jadi kemarin saya baru saja beberapa saksi yang dimintai keterangan oleh Polres Kota Depok, dan di situ memang beberapa saksi ada yang melihat langsung ketika kejadian tersebut itu terjadi ya di Daycare-nya," kata Fathia seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube TvOne News Minggu, 4 Agustus 2024.

Fathia juga menuturkan para saksi mengungkap bahwa Meita pelaku kerap tak hanya kasar kepada anak didiknya, melainkan juga para stafnya yang merupakan guru di Wensen School.

Bahkan, para staf tersebut pernah disebut sebagai 'gembel' oleh Meita.

"Dan memang menurut keterangan para saksi, mereka melakukan testimoni karakter untuk tersangka bahwa memang pemilik itu emang suka kasar kepada staf-staf-nya yaitu guru-guru yang ada di Wensen School," ungkapnya.

"Contohnya ketika guru-guru itu makan misalnya makan yang lumayan branded gitu ya, ibu itu suka bilang ke guru-gurunya 'enak ya makan ini, biasanya kalian suka makan itu dengan rumput doang kan' lalu guru juga mengaku suka dikatain gembel oleh pemilik," lanjutnya.

Menurutnya, pengakuan para saksi dapat dipercaya lantaran terlihat dalam rekaman CCTV di mana pelaku yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap peserta didiknya.

Namun demikian, para saksi juga mengaku bingung dengan sikap kasar Meita Irianty tersebut.

Pasalnya, sikap kasar Meita terhadap peserta anak didiknya dilakukan tanpa alasan yang jelas.

"Jadi sebenernya memang cocok perlakuan yang dilihat dari CCTV kalo misalnya pelaku ini melakukan hal-hal seperti itu," ujarnya.

"Para saksi ini juga bingung ya kenapa tiba-tiba pelaku ini melakukan hal kasar dan penganiayaan kepada anak tanpa alasan," sambungnya.

Namun demikian, para saksi akhirnya berani memutuskan untuk memberikan pengakuan mengenai perilaku sang pemilik Wensen School tersebut lantaran merasa iba.

Fathia juga menjamin keamanan identitas para saksi yang telah memberikan keterangan kepada Kepolisian.

"Akhirnya mereka (para saksi red.) speak up ya karena iba dengan anak, apalagi anak bayi yang dititipkan di Daycare yang diperlakukan seperti itu," ucapnya.

Selain itu, Fathia juga mengungkapkan kronologi adanya saksi yang akhirnya turut melihat langsung penganiayaan tersebut.

Di mana terdapat saksi yang mendengar suara tangisan bayi yang ke luar dari sebuah ruangan.

"Saksi ini melihat ketika bayi korban itu menangis ke luar ruangan, jadi ketika kejadiannya langsung, itu memang tidak terlihat tapi terdengar suara tangisan korban," sebutnya.

Dalam hasil pemeriksaan tersebut, para saksi juga mengaku tidak berani untuk menghentikan aksi penganiayaan balita oleh influencer parenting. 

Hal ini lantaran mengingat statusnya sebagai pemilik sedangkan sejumlah saksi tersebut baru direkrut menjadi guru di Wensen School.

"Tapi untuk mengingatkan sendiri kemarin kami juga sudah tanya ketika meminta keterangan itu memang para saksi ngaku tidak berani karena mereka juga statusnya baru mengajar di sekolah tersebut kurang lebih satu Bulan," katanya.

"Apalagi pelaku ini kan pemilik gitu ya," tuturnya.(*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP