Guru Gembul Kelabakan Dijejali Pertanyaan Gus Wafi Rabithah Alawiyah, Terjebak Argumen Sendiri?

Guru Gembul Kelabakan Dijejali Pertanyaan Gus Wafi Rabithah Alawiyah, Terjebak Argumen Sendiri?

BeritakanID.com - Pro kontra perdebatan nasab habaib antara Guru Gembul dengan Rabithah Alawiyah pada Minggu, 8 September 2024 mencuri perhatian publik.

Guru Gembul yang sebelumnya nampak berapi-api dalam membantah argumen pihak Rabithah Alawiyah nyatanya juga kelabakan saat dijejali pertanyaan oleh Gus Wafi.

Sejak awal Guru Gembul memang mantap memegang teguh argumentasinya yang membatalkan nasab Ba'alawi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Meskipun pihak Rabithah Alawiyah mempunyai metodologi ilmu nasab yang sangat ketat untuk memverifikasi garis keturunan, namun Guru Gembul tetap kukuh menolaknya.

Guru Gembul beralasan bahwa metode yang digunakan oleh Rabithah Alawiyah tidak masuk dalam kategori ilmiah.

Pria yang diduga memiliki nama asli Rohan atau Jafar Riyadi ini mengungkapkan bahwa metode ilmu nasab yang digunakan oleh pihak Rabithah Alawiyah bersifat subjektif.

Sementara itu dari pihak Guru Gembul menawarkan metode yang dapat diterima secara objektif dengan mengandalkan data empiris.

Beberapa metode ilmiah yang dapat dipakai yaitu catatan sejarah yang tidak terputus, penghitungan statistika jumlah generasi keturunan, dan dilengkapi data tes DNA untuk pencocokan.

Namun demikian, dari kedua belah pihak belum menemukan titik temu dan saling mempertahankan metode masing-masing. Malah dalam sesi live diskusi tersebut ada momen saat Guru Gembul terjebak dalam jawabannya sendiri saat ditanya Gus Wafi.

Guru Gembul yang sejak awal menyebut metode Ba'alawi tidak diterima karena subjektif justru sempat mengeluarkan jawaban yang kontradiktif saat ditanya soal contoh hal ilmiah dalam agama.

Guru Gembul yang nampak terpancing menjawab bahwa figur Nabi Muhammad sebagai tokoh historis adalah nyata dan terbukti secara ilmiah. Hal tersebut menurutnya diketahui dari jejak-jejak objek dan catatan yang bersumber tidak dari satu pihak.

Sementara itu, Gus Wafi yang cermat menemukan titik lemah dari argumen tersebut karena untuk memastikan jejak objek itu benar milik Nabi Muhammad adalah melalui kabar dari orang.(*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP